REPUBLIKA.CO.ID SIDOARJO -- PT Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Timur memacu pembiayaan kepemilikan apartemen di Jawa Timur dengan melakukan kerjasama sejumlah pengembang properti melalui fasilitas BNI Griya iB Hasanah.
Pemimpin Wilayah BNI Syariah Kanwil Timur, Ali Muafa Selasa (11/2) mengatakan, target kerja sama diharapkan bisa mencapai 20 pengembang setiap bulannya, karena tingginya potensi pembiayaan di segmen apartemen wilayah Indonesia Timur.
"Potensinya sangat besar, karena milenial kita saat ini ingin serba praktis, dan hunian itu ada pada apartemen, oleh karena itu kami pacu," kata Ali yang ditemui saat penandatanganan kerja sama dengan developer properti PT Indraco.
Pemenuhan target kerja sama dengan 20 pengembang setiap bulannya tidak hanya dengan membidik apartemen, namun juga untuk kepemilikan rumah."Untuk apartemen baru kali ini kami lakukan dengan PT Indraco, karena kami melihat potensinya sangat bagus, sebab lokasi apartemennya dekat dengan Surabaya maupun Malang, serta akses tolnya cukup dekat," kata Ali.
Dalam kerja sama ini BNI Syariah menyediakan fasilitas pembiayaan kepemilikan apartemen bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian yang dibangun PT Indraco untuk proyek apartemen Suncity Residence.
Direktur PT Indraco, Chandra Deni Purnama berharap, kerja sama dengan BNI Syariah bisa memfasilitasi konsumen yang ingin melakukan pembiayaan melalui perbankan syariah, karena potensi pembiayaan syariah di Sidoarjo cukup tinggi."Kami bersyukur, BNI Syariah adalah perbankan syariah pertama yang masuk ke kami, diharapkan bisa memfasilitasi permohonan konsumen yang ingin melakukan pembiayaan secara syariah," katanya.
Developer PT Indraco membangun proyek apartemen Suncity Residence kurang lebih 1.400 unit di Jalan Pahlawan No 1, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan merupakan apartemen yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, hotel, waterpark di Jawa Timur dan memiliki total 30 lantai, yang terbagi menjadi 27 lantai unit hunian dan 3 lantai unit parkir.
Harga pada proyek apartemen Suncity Residence berkisar Rp 300 juta sampai Rp 800 juta, dan dari kerja sama ini, potensi bisnis diperkirakan mencapai Rp400 miliar.
