Rabu 12 Feb 2020 14:33 WIB

2020, Kementan Targetkan Ekspor Kunyit 8.015 Ton

Ditjen Hortikultura Kementan melepas ekpsor kunyit asal Ponorogo sebanyak 10 ton

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ditjen Hortikultura Kementan melepas ekpsor kunyit asal Ponorogo sebanyak 10 ton
Foto: Kementerian Pertanian
Ditjen Hortikultura Kementan melepas ekpsor kunyit asal Ponorogo sebanyak 10 ton

EKBIS.CO, PONOROGO -- Melalui Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS) Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo menargetkan ekspor komoditas pertanian meningkat 3 kali lipat. Tak terkecuali untuk komoditas kunyit tahun 2020 ditargetkan ekspor mencapai 8.015 Ton.

Salah satu realisasi dari target ekspor tahun ini, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian melepas ekspor kunyit sebanyak 110 Ton senilai Rp 1,8 miliar ke India pada Selasa (11/2) di Ponorogo. Kunyit Asal Jawa Timur tersebut diekspor oleh CV Berkah Jaya dalam bentuk simplisia.

Pasalnya CV Berkah Jaya telah mengekspor berbagai komoditas biofarmaka sejak tahun 2017.  Gigih, Direktur CV Berkah Jaya mengungkapkan bahwa pihaknya sudah ekspor kunyit sejak tahun 2017 ke India. Untuk tahun ini ditargetkan ekspor 1.000 ton. Namun demikian jumlah itu belum mampu memenuhi permintaan pasar dari India.

"Permintaan kunyit dari India itu sebenarnya 5.000 ton per tahun, namun kami baru mampu memenuhi kurang lebih 1.000-1.100 ton," ujar pemuda usia 28 tahun itu.

Direktur Perbenihan Hortikultura yang juga merangkap sebagai Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Sukarman disela-sela pelepasan ekspor tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi peran swasta seperti yang telah dilakukan CV Berkah Jaya.

“Kami harap CV Berkah Jaya bisa terus meningkatkan volume ekspor dan memperluas jaringan pasarnya untuk mendukung Gratieks,” kata Sukarman.

Sukarman juga menyampaikan bahwa untuk mencapai target ekspor tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Program pengembangan Kawasan Tanaman Obat, mengalokasikan 700 hektar untuk budidaya biofarmaka.

"Tidak hanya itu, Kementan juga mendorong petani atau pelaku usaha untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di sisi hilir pemerintah bersama pelaku usaha juga aktif mengikuti pameran dagang di berbagai negara guna memperluas pasar ekapor, " pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement