EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Pertumbuhan ekonomi Malaysia sebesar 3,6 persen pada kuartal IV 2019. Angka tersebut paling rendah selama satu dekade terakhir.
Bank Negara Malaysia menjelaskan, perlambatan ekonomi di negaranya terjadi karena output lebih rendah dari minyak kelapa sawit, minyak mentah, serta gas alam. Penurunan ekspor di tengah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China pun turut memengaruhi.
Pertumbuhan itu jauh di bawah perkiraan Reuters yang sebesar 4,2 persen. Lebih lambat pula dibandingkan kuartal III 2019 yang mencapai 4,4 persen.
Secara keseluruhan, pertumbuhan Malaysia sepanjang 2019 sebesar 4,3 persen. Angka tersebut di bawah perkiraan pemerintah yang sebesar 4,7 persen. Bahkan terlemah sejak 2016.
Dilansir Reuters pada Rabu, (12/1), pertumbuhan ekonomi Negeri Jiran pada kuartal pertama belum bisa diprediksi. Hanya saja Bank Negara Malaysia memastikan, wabah virus corona di Cina akan berpengaruh.
Virus tersebut juga diprediksi bakal memengaruhi pertumbuhan ekonomi Malaysia sepanjang 2020. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Malaysia sebesar 4,7 persen pada 2018, turun jauh dari angka 2017 yang menembus 5,9 persen.