EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan ada tiga sektor industri nasional yang memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar dalam negeri, yakni sektor keramik, industri mobil, serta produk kosmetik.
Menperin Agus di Jakarta, Kamis (30/5/2024) mengatakan untuk sektor keramik, potensi itu muncul karena konsumsi produk ini secara per kapita di Indonesia hanya sebesar 2,2 meter persegi per kapita. Angka ini masih di bawah rata-rata dunia yang mencapai 2,5 meter persegi per kapita.
Sedangkan untuk industri mobil, pihaknya mencatat tingkat kepemilikan kendaraan roda empat di tanah air, yaitu 99 mobil per 1.000 orang. Jumlah ini masih di bawah angka kepemilikan mobil di Thailand dan Malaysia yang masing-masing memiliki 240 mobil per 1.000 orang, serta 450 mobil per 1.000 orang.
Adapun untuk produk kosmetik, konsumsi per kapita secara nasional hanya setengah dari konsumsi Thailand.
"Ada potensi kita untuk berkembang. Apalagi dengan pertimbangan penduduk kita yang jauh lebih banyak dari negara kompetitor. Jadi, pertanyaan besarnya, gap consumption per capita ini mau diisi dengan produk impor atau produk dalam negeri?," ujar Agus.
Lebih lanjut Menperin menyampaikan, lembaga yang dipimpinnya tidak anti-impor. Asal bukan impor bahan baku atau produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Hal tersebut bertujuan agar industri nasional memakai bahan baku yang sudah dibuat di dalam negeri, sehingga produk tersebut dapat terserap pasar secara optimal.
Menperin menyampaikan sejak 2019, kinerja industri manufaktur nasional menjadi ekspansif. Performa yang baik ini perlu dilanjutkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, dengan berbagai program dan kebijakan strategis.
Kinerja ekspansif itu dapat dilihat dari kepercayaan diri pelaku industri yang tercermin dari capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di fase ekspansi selama 32 bulan berturut-turut.
Secara global, hanya ada dua negara yang berhasil pada posisi tersebut, yakni Indonesia dan India. Level positif ini juga terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang sejak diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian pada November 2022 sampai saat ini masih berada dalam zona ekspansi.