EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyebutkan, penyebaran virus corona di China berpotensi memberikan dampak positif terhadap Indonesia. Industri dalam negeri memiliki peluang meningkatkan nilai perdagangan dengan mitra lain di tengah perlambatan ekspor China akibat penyebaran virus corona.
Susiwijono mengatakan, peluang tersebut sudah dipertanyakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera ditanggapi oleh kementerian/ lembaga. "Syukur-syukur, kita dapat ambil peluang negara yang jadi tujuan ekspor China. Begitu (China) setop suplai, kita gantikan," tuturnya dalam diskusi bertajuk Ancaman Virus Corona Bagi Ekonomi Indonesia di Jakarta, Rabu (12/2).
Saat ini, Susiwijono menuturkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sedang melakukan inventarisasi produk yang dapat diekspor Indonesia sebagai pengganti China. Apabila industri dalam negeri siap menghasilkan dengan kualitas internasional, pemerintah segera memfasilitasi ekspornya.
Melihat kondisi industri lokal saat ini, belum semua produk bisa langsung diambil alih oleh industri Indonesia. Sebab, Susiwijono mengatakan, produk yang dominan diekspor oleh China adalah peralatan elektronik seperti gawai dan laptop.
"Barangkali, industri kita belum bisa langsung melakukan substitusi untuk menggantikan produk ini," ucapnya.
Tapi, Susiwijono menekankan, Indonesia masih memiliki potensi di produk lain. Sebut saja sektor fashion yang kini tengah berkembang di dalam negeri. Produk fashion Indonesia pun sudah banyak diakui oleh negara lain.
Selain memetakan peluang, pemerintah kini mulai mencari alternatif pengganti China yang merupakan pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke China memiliki share 16,8 persen dengan nilai 27,9 miliar dolar AS.
Usulan serupa juga pernah disampaikan Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus. Ia menilai, penyebaran virus Corona di China tidak selamanya membawa dampak negatif bagi Indonesia. Di sisi lain, Indonesia dapat mengambil peluang dari situasi yang ada, terutama pada sektor perdagangan.
Heri mengatakan, virus Corona menyebabkan produksi berbagai bahan baku industri di China terhenti. Artinya, aliran barang dari China ke luar negeri ataupun untuk kepentingan domestik terhenti.