EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) mencatat laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun, tumbuh 12 persen pada 2019. Sementara itu, outstanding pembiayaan (OSL) tercatat sebesar Rp 50,4 triliun atau tumbuh 23,3 persen, diatas rata rata industri nasional.
Sementara rasio pembiayaan bermasalah atau NPL gross tercatat sebesar 1,75 persen. Total realisasi pembiayaan sebesar Rp 145,6 triliun dan non pembiayaan sebesar Rp 4,7 triliun.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyebut pertumbuhan kinerja tersebut didorong oleh sejumlah produk inovatif berbasis digital yang diluncurkan perseroan. Selain itu, agresivitas dalam menjalin sinergi dan kolaborasi dengan ratusan mitra di tanah air.
"Banyaknya kolaborasi dan sinergi dengan ratusan mitra dari BUMN, swasta, perguruan tinggi dan berbagai organisasi selama 2019 mendorong penambahan portofolio," katanya dalam pemaparan kinerja tahun 2019, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis, (13/2).
Jumlah nasabah Pegadaian tumbuh dari 10,64 juta ditahun 2018 menjadi 13,86 juta di tahun 2019, naik 3,2 juta. Selain itu, Pegadaian juga melakukan program pemasaran yang intensif berupa Employee Get Customers yang melibatkanĀ seluruh karyawan dan keluarga untuk terlibat dalam kegiatan memasarkan produk-produk inovatif.
Berbagai saluran distribusi yakni 4.123 outlet dan 9.673 agen dikerahkan untuk pemasaran dan promosi. Penggunaan aplikasi Pegadaian Digital telah dimanfaat untuk melakukan transaksi digital oleh lebih dua juta nasabah.
Perseroan juga berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 17,7 triliun, naik 39,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp 12,7 triliun. Aset Pegadaian sepanjang 2019 meningkat 23,7 persen menjadi Rp 65,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp 52,8 triliun.
Produk Gadai masih mendominasi kinerja Pegadaian, dengan portofolio OSL Gadai sebesar Rp 40,3 triliun setara 80 persen. Adapun produk non gadai berkontribusi OSL sebesar Rp 10,1 triliun setara 20 persen pada 2019.
"Kami akan terus fokus pakai core business gadai, selain mengembangkan produk-produk lain non gadai," kata Kuswiyoto.