EKBIS.CO, JAKARTA -- Bancassurance menjadi salah satu strategi PT Avrist Assurance untuk meningkatkan portofolio asuransi syariahnya. Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita menyampaikan saat ini portofolio syariah Avrist masih di bawah 10 persen.
"Proporsi syariah kita belum sampai 10 persen, makanya harapan kita 2020 ini bisa lebih banyak bekerja sama dengan mitra," katanya usai meluncurkan produk asuransi syariah Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi di Jakarta, Rabu (19/2). Asuransi yang didistribukan melalui bank atau bancassurance akan menjadi strategi utama. Selanjutnya baru memperluas pasar di kanal distribusi yang lain.
Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi juga menjadi senjata baru untuk menggaet pasar, khususnya milenial dan segmen prioritas. Chief Partnership of Distribution, Vinia Lestianti Erwin optimistis produk ini bisa memperluas pasar syariah.
"Produk ini sekaligus untuk mengajarkan untuk berasuransi, mengubah citra bahwa asuransi syariah itu prosesnya mudah dan unggul," katanya.
Ia menargetkan produk bisa tumbuh double digit dengan jumlah polis sekitar 100 ribu pada tahun ini. Dengan proses administrasi mudah, harga terjangkau, skem
a sederhana, serta manfaat yang realistis di segmen syariah, produk diyakini bisa diterima pasar.
Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat, Purnomo B. Soetadi mengatakan salah satu target pasar adalah jamaah haji yang mendaftar melalui Bank Muamalat. Tahun lalu, porsi pendaftaran haji Bank Muamalat mencapai 113 ribu orang.
"Kita targetkan 60 persen hingga 70 persen dari jamaah haji di Bank Muamalat bisa akuisisi produk ini," katanya.
Ia optimistis karena benefit yang ditawarkan produk sangat spesifik untuk jamaah haji. Jika meninggal dalam keadaan sedang beribadah, dalam perjalanan spiritual seperti haji dan umroh, atau kecelakaan maka nilai manfaat yang diberikan sebesar 200 persen.