Jumat 21 Feb 2020 18:23 WIB

PLTP Muara Laboh Pasok Listrik ke 340 Ribu Rumah

Masa konstruksi PLTP Muara Laboh menyerap 1.800 tenaga kerja

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Founder & Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa (kiri) saat konferensi pers usai peresmian PLTP Muara Labuh di Kabupaten Solok Selatan, Senin (17/2)
Foto: Febrian Fachri/Republika
Founder & Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa (kiri) saat konferensi pers usai peresmian PLTP Muara Labuh di Kabupaten Solok Selatan, Senin (17/2)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap I yang berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat meningkatkan kehandalan ketenagalistrikan wilayah Sumatera. Pembangkit berkapasitas 85 Mega Watt (MW) ini mampu memasok daya listrik bagi 340 ribu Rumah Tangga (RT) khususnya di Solok Selatan dan daerah lainnya.

Tak hanya itu, pembangkit yang beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Desember 2019 tersebut pada masa konstruksi menyerap tenaga kerja hingga 1.800 tenaga kerja.

"Selain menyerap hingga 1.800 tenaga kerja setempat, proyek ini juga mendapat dukungan masyarakat, mereka paham bahwa proyek panas bumi tidak merusak lingkungan dan justru bersinergi dengan alam," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Kamis (20/2).

Agung mengungkapkan, PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) sebagai operator PLTP juga telah berencana meningkatkan kapasitas pembangkit dengan tambahan sebesar 65 MW melalui pengembangan tahap II."PPA ditargetkan akhir tahun 2020 dan bisa mulai beroperasi pada 2024," ujar Agung, merujuk komitmen yang disampaikan Founder & Chairman PT SEML, Supramu Santosa pada peresmian pemakaian arus PLTP ke jaringan Sumatera, Senin (17/2).

Pembangunan PLTP Muara Laboh I sendiri menghabiskan dana sekitar Rp 8 Triliun dan menjadi WKP yang pertama kali dikeluarkan oleh Kementerian ESDM untuk panas bumi di Provinsi Sumatra Barat."Dengan beroperasinya PLTP Muara Laboh Tahap I diharapkan dapat menjadi solusi krisis kelistrikan untuk daerah Sumatera khususnya daerah Solok Selatan, selain itu juga ke depannya akan memacu lebih banyak investasi yang masuk untuk mengembangkan potensi panas bumi yang lain sehingga gerak perekonomian pun bertambah," tandas Agung.

Selain meningkatkan keandalan pasokan, tambahan daya listrik dari PLTP Muara Laboh ini juga menambah bauran porsi EBT sebesar 1,93 persen di Sumatera dan hingga 1,94 persen di Sumatera Barat. Sumatera Barat tercatat memiliki potensi panas bumi mencapai 1.700 MW di 17 titik.

PLTP Muara Laboh dikembangkan melalui PT SEML yang merupakan perusahaan patungan Supreme Energy, ENGIE dari Perancis dan Sumitomo Corp asal Jepang. Untuk PLTP Muara Laboh 1, SEML mengebor 18 sumur yang terdiri atas enam sumur eksplorasi dan 12 sumur produksi masing-masing sembilan sumur pengembangandan tiga sumur injeksi. Saat ini PT SEML sedang melakukan pembicaraan perjanjian jual beli listrk (Power Purchase Agreement/PPA) Muara Laboh Tahap II dengan PT PLN (Persero).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement