EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi program perekrutan bersama (PPB) BUMN Papua dan Papua Barat. Erick menegaskan perekrutan ini merupakan hal yang wajar dilakukan BUMN untuk mencari talenta terbaik.
"Saya tekankan, khususnya buat Papua, ini bukan karena di balik ini ada politik, tidak. Tapi memang karena perekrutan ini sesuatu yang biasa di BUMN, tidak hanya di Papua, tapi di tempat lain juga (ada perekrutan)," ujar Erick usai acara Inaugurasi Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN Papua & Papua Barat di Gedung Pertamina, Jakarta, Sabtu (22/2).
Erick mendorong BUMN terus menggencarkan program perekrutan bersama dalam menjaring anak-anak bangsa terbaik. Erick menilai anak-anak Papua memiliki potensi yang cukup besar dalam mengisi banyak ruang di BUMN. "Ini kecintaan tak hanya dari Pak Jokowi kepada Papua sebagai presiden, tetapi juga kami, BUMN menjadi bagian darinya karena potensi di Papua cukup besar," ucap Erick.
Erick mengatakan talenta muda di BUMN sangat vital. Pasalnya, Erick tengah mendorong BUMN untuk meningkatkan nilai tambah dalam setiap kerja sama maupun investasi. Erick meminta kerja sama antara Pertamina dengan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi atau Adnoc dari UEA tak sekadar kerja sama bisnis semata, melainkan mampu memberikan nilai tambah berupa transfer teknologi, transfer pengetahuan, dan pembukaan lapangan kerja.
"Kami minta orang-orang Pertamina dilatih di sana, jadi ada juga transfer teknologi yang terjadi dan bahkan tidak mungkin kami harapkan membuka kesempatan bisnis di tempat lain. Ini juga kenapa kami harapkan kesepakatan kerja sama ada yang namanya nilai tambah," kata Erick.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan hingga saat ini sudah ada 300 warga Papua dan Papua Barat yang bekerja di Pertamina maupun anak usaha Pertamina. Nicke menargetkan jumlah pegawai asal Papua dan Papua Barat terus meningkat setiap tahunnya.
"Kami akan tambahkan lagi, tahun ini target 100 pegawai, tadi yang sudah masuk 44 pegawai sudah gabung hari ini dan sisanya sedang dalam progres. Nantinya tidak hanya ditempatkan di Papua dan Papua Barat, tapi di seluruh Indonesia," kata Nicke.