EKBIS.CO, JAKARTA -- Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi karena faktor human error. Tak jarang, selain melibatkan kendaraan pribadi, kecelakaan pun kerap melibatkan kendaraan angkutan barang. Hal ini kemudian mendorong PT Elnusa Tbk untuk menggelar Elnusa Defensive and Resposible Driving Festival atau EDRD Festival.
Lewat PT Elnusa Petrofin (EPN), festival ini digelar dengan melibatkan masyarakat, pegawai Elnusa dan para pengemudi truk tangki Elnusa. Direktur Utama EPN, Haris Syahrudin mengatakan, festival yang diselenggarakan pada Sabtu (22/2) di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat ini pun digelar bertepatan dengan bulan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) nasional.
“Pengemudi truk tangki merupakan sala satu sasaran utama dari kegiatan ini. Sebagai perusahaan jasa energi yang salah satu layanannya adalah transportasi BBM, awak mobil tangki merupakan ujung tombak dalam hal distribusi. Oleh karena itu, diharapkan festival ini juga dapat berperan daam meningkatkan keahlian mengemudi,” kata Haris dalam festival yang mengusung tema “Beyond Safety with Our Family” tersebut.
Festival ini sendiri dikemas dengan sejumlah kegiatan yang dinilai mampu berkontibusi dalam menekan angka kecelakaan. Sejumlah kegiatan yang digelar diataranya adalah talkshow terkait safety driving dan kompetisi safety driving yang melibatkan para pengemudi truk Elnusa dan perusahaan lainya.
Diharapkan, edukasi soal keselamatan berkendara dapar tersampaikan dengan baik lewat talkshow dan kompetisi tersebut. Apalagi, festival ini juga melibatkan pebalap nasional dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
“Berkendara aman saat mendistribusikan BBM merupakan kunci kualitas Iayanan jasa Elnusa. Kualitas SDM tentu sangat menentukan kualitas Iayanan jasa tersebut. Untuk itu peningkatan kualitas SDM ini perlu dikelola melalui berbagai upaya sehingga distribusi BBM ke seluruh pelosok daerah di Indonesia dapat berlangsung dengan baik dan aman,” ujarnya.
Dalam sesi talkshow, CEO & Founder IDDC Bintarto Agung menekankan, selama ini, kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar kerap disebabkan oleh rem blong atau tidak berfungsinya sistem pengereman. Ia menilai, rem blong bisa terjadi oleh minimnya perawatan dan minimnya keahliah pengemudi dalam berkendara.
Kejadian rem blong sendiri paling kerap terjadi dalam kondisi jalan menurun. “Pengemudi sebaiknya dapat mengatur transmisi dan pengereman secara optimal sehingga kejadian rem blong dapat diminimalisir. Selain itu, sebenarnya hampir semua kendaraan besar sudah dilengkapi dengan fitur retarder atau exhaust brake,” kata Bintarto.
Ia pun menilai, jika pengemudi dapat mengatur transmisi dan fitur retarder secara akurat, maka kejadian rem blong dapat dihindarkan. Pasalnya, ia menilai, mayoritas kejadian rem blong terjadi karena pengemudi hanya mengandalkan rem saja sehingga sistem pengereman lebih cepat mengalami overheat dan memicu gangguan fungsi pengereman (brake fade) terutama saat jalan menurun.