Jumat 28 Feb 2020 03:03 WIB

Sensus Online 2020, Kaspersky Imbau Warganet Jangan Asal Klik

Indonesia sendiri menjadi negara nomor 9 yang paling sering terkena serangan siber.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Sensus Online 2020, Kaspersky Imbau Warganet Jangan Asal Klik. (FOTO: Unsplash)
Sensus Online 2020, Kaspersky Imbau Warganet Jangan Asal Klik. (FOTO: Unsplash)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pemerintah mulai menggelar sensus penduduk secara online di tahun 2020. Sensus ini mendata penduduk melalui laman daring lewat sensus.bps.go.id.

Ini merupakan kali pertama sensus dilakukan secara daring. Sensus via online sendiri sudah dimulai sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020.

Baca Juga: Panaskan Semangat, BPS Gelar Apel Siaga Sensus Penduduk 2020

Soal keamanan data, Indonesia sendiri menjadi negara nomor 9 yang paling sering terkena serangan siber menurut laman daring Kaspersky. Momentum seperti ini dapat digunakan oleh peretas untuk melancarkan serangannya.

"Apapun kegiatan nasional atau internasional akan menjadi point interest bagi sibercrime untuk membuat serangan," ujar Territory Channel Manager SEA Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, di Lara Jonggrang, Rabu (26/2/2020).

Menurutnya, alasan peretas melakukan hal itu bisa bermacam-macam. "Tujuannya juga masing-masing, iseng, famous, finansial number. Intinya, setiap event, moment itu, dipake untuk membuat satu poin menyebarkan itu (Malware)," katanya.

Ragam Malware yang disebarkan peretas bisa berbentuk macam-macam. Mulai dari laman daring, iklan, hingga berbentuk berita.

Warganet diminta untuk cermat dalam melakukan sensus, perhatikan baik-baik link sebelum mengisi kolom sensus. Jangan tertipu dengan iming-iming pihak ketiga yang mengatakan akan mengalihkan laman menuju laman resmi sensus. Pastikan untuk mengetik sendiri alamat laman resmi sensus yakni sensus.bps.go.id.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement