Sabtu 20 Jul 2024 18:12 WIB

Dunia Hampir Lumpuh Kena Gangguan Windows, OJK dan Perbankan Nasional Aman

Ganggguan pada sistem Microsoft tidak berdampak pada sistem bank di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Lida Puspaningtyas
Tampilan Windows 11. Upgrade Windows 11 akan menghapus tiga aplikasi ikonik, termasuk wordpad.
Foto: Bleeping Computer
Tampilan Windows 11. Upgrade Windows 11 akan menghapus tiga aplikasi ikonik, termasuk wordpad.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pembaruan perangkat lunak mendatangkan malapetaka pada sistem komputer secara global pada Jumat (19/7/2024) kemarin. Pemadaman global itu menghentikan penerbangan, memaksa beberapa lembaga penyiaran berhenti mengudara dan berdampak pada layanan perbankan hingga layanan kesehatan.

Dikonfirmasi perihal kondisi tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memastikan sampai hari ini belum ada bank di Indonesia yang turut terdampak.

Baca Juga

"Sampai hari ini diketahui bahwa belum terdapat informasi bank yang terdampak pada layanan corebanking sehingga layanan operasional perbankan masih berjalan normal," ujar Dian kepada Republika, Sabtu (20/7/2024).

"Atas gangguan tersebut yang terjadi pada beberapa bank telah selesai pada hari yang sama dan tidak terdampak pada core banking system serta tidak menganggu transaksional perbankan," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Presdir Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga tidak menggunakan layanan dari platform yang sedang bermasalah tersebut. Sehingga tidak ada dampak yang dirasakan CIMB Niaga.

"Kami juga mempunyai policy & proses SOP untuk crisis situation dengan berbagai scenarios dalam Business Crisis Management," tuturnya kepada Republika.

Hal senada disampaikan EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn. Ia menegaskan, ganggguan pada sistem Microsoft tidak berdampak terhadap layanan perbankan BCA.

Saat ini seluruh sistem dan layanan perbankan BCA beroperasi dengan normal. Nasabah dapat bertransaksi menggunakan seluruh layanan perbankan BCA mulai dari aplikasi myBCA, BCA mobile, internet banking (KlikBCA), ATM, dan EDC seperti biasa.

"Sebagai perbankan nasional BCA senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah," tutur Hera kepada Republika.

Sama dengan induknya, sistem di internal BCA Syariah pun masih relatif aman dari gangguan sistem tersebut. "Alhamdulillah sejauh ini sistem di Internal kami masih relatif aman dari hal tersebut, namun demikian hal ini tetap akan menjadi masukan Kami utk terus meningkatkan kemampuan IT terutama di sisi security IT," tutur Direktur BCA Syariah, Pranata kepada Republika.

Sebelumnya, CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan di platform media sosial X bahwa perusahaannya "secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows" dan perbaikan sedang dilakukan. “Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber,” kata Kurtz dalam postingannya

Pada Jumat kemarin, Bank dan perusahaan jasa keuangan mulai dari Australia hingga India dan Jerman memperingatkan pelanggan akan gangguan tersebut dan pedagang di seluruh pasar berbicara tentang masalah dalam pelaksanaan transaksi. “Kita sedang mengalami momok pemadaman pasar global,” kata salah satu pedagang.

Dalam peringatan kepada klien yang dikeluarkan pada Jumat, CrowdStrike mengatakan perangkat lunak "Falcon Sensor" miliknya menyebabkan Microsoft Windows mogok dan menampilkan layar biru, yang secara informal dikenal sebagai Blue Screen of Death. Mereka juga membagikan solusi manual untuk memperbaiki masalah ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement