Kamis 27 Feb 2020 10:23 WIB

Pengajuan Kredit Mikro tak Perlu ke Kantor Bank

BRI telah menerapkan digitalisasi kredit mikro dari proses manual jadi full digital.

Red: Gita Amanda
BRI menerapkan digitalisasi kredit mikro dengan melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT.
Foto: BRI
BRI menerapkan digitalisasi kredit mikro dengan melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perbankan terus melakukan upaya inovatif menyikapi digitalisasi layanan keuangan. Yang terbaru, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) Tbk menerapkan digitalisasi kredit mikro dengan melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT.

Proses migrasi ini telah terealisasi 100 persen pada tahun 2019. Dampaknya, masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman mikro di BRI kini tidak perlu mendatangi kantor bank. Tenaga pemasar BRI atau Mantri BRI akan mendatangi nasabah yang membutuhkan pinjaman mikro berbekal smartphone yang sudah terinstal aplikasi BRISPOT.

“Langkah digitalisasi proses kredit mikro ini sesuai dengan semangat go smaller (segmen lebih kecil), go shorter (jangka waktu lebih pendek), go faster (proses lebih cepat) dalam melakukan penetrasi pasar yang lebih luas, dan go cheaper (murah) dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan cost yang lebih murah,” ungkap Direktur Utama Bank BRI, Sunarso.

BRISPOT merupakan aplikasi khusus para tenaga pemasar mikro BRI atau Mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI.

Penyederhanaan proses yang dilakukan melalui BRISPOT diantaranya tidak perlu melakukan input di komputer atau laptop, namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel dan mempersingkat waktu. Melalui aplikasi ini, tenaga pemasar BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dan seragam dibandingkan sebelumnya sehingga data yang dimasukkan Mantri BRI mempunyai field data yang sama.

Sementara untuk otomasi, BRISPOT mampu memotong waktu prakarsa pinjaman sampai dengan pencairan secara signifikan namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dari sisi digitalisasi, BRISPOT mampu mengubah proses bisnis dari semula paper based menjadi paperless sehingga lebih cepat dan efisien. 

Lebih lanjut Sunarso menjelaskan bahwa BRISPOT bisa memproses kredit dengan lebih cepat namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. BRISPOT dilengkapi dengan geotagging di google maps dan input dokumentasi foto untuk mengkroscek rumah/domisili milik nasabah, lokasi usaha nasabah, dan agunan-agunan kredit nasabah.

Hingga akhir 2019, BRISPOT telah dipakai untuk memproses pinjaman mikro sebanyak 12,1 juta debitur dengan plafond pinjaman mencapai Rp 383 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement