EKBIS.CO, TANGERANG -- PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) segera menerbitkan saham baru dengan jumlah maksimal 400 miliar lembar. Melalui penerbitan saham baru ini Bank Banten menargetkan bisa memperoleh tambahan modal sekitar Rp 1,2 triliun.
Penerbitan saham baru itu melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau right issue. Direktur Utama Bank Banten Fahml Bagus Mahesa di Tangerang, Kamis (27/2) mengatakan, Bank Banten telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan rencana penerbitan saham baru itu di Jakarta pada Selasa (26/2).
Menurut Fahmi, rapat tersebut dihadiri oleh pemegang saham mewakili 67,57 persen dari seluruh jumlah saham yaitu 64.109.430.357 lembar saham yang dikeluarkan.
Ia mengatakan RUPSLB Bank Banten menyetujui tiga agenda rapat yaitu Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pengeluaran saham Perseroan, Persetujuan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan.
Juga modal disetor Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, serta Perubahan Anggaran Dasar Pasal 3 untuk disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2017.
Dikatakan Fahmi, perseroan telah mendapatkan persetujuan dalam RUPSLB untuk melaksanakan right issue. Jumlah maksimum saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 400 miliar lembar saham atau setara dengan 40 persen dari modal dasar dengan nilai nominal Rp 8 per lembar saham.
"Kami sudah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi. Sehingga nantinya struktur modal Perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya Rp 3,2 triliun," kata Fahml Bagus Mahesa saat menyampaikan hasil RUPSLB tersebut.
Fahmi mengatakan penerbitan saham baru tersebut akan dilakukan melalul 2 tahap, yaitu Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI dengan target penambahan modal dari penjualan saham tersebut Rp 500 miliar.
Kemudian PUT VII yang akan dilaksanakan setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran darl Otorltas Jasa Keuangan (OJK) dan selambatnya dalam kurun waktu 12 bulan sejak keputusan RUPSLB ditetapkan dengan target penambahan modal Rp 700 miliar.
“Tujuan utama dilakukannya aksi korporasi guna meningkatkan modal inti perseroan. Sehingga penguatan modal tersebut nantinya akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan pengembangan bisnis Bank Banten terutama di sektor penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan sesuai dengan ketentuan Perbankan." kata Fahmi.
Sementara itu Komisaris Utama Bank Banten, Mediawarman menambahkan, dilakukannya aksi korporasi melalui penerbitan saham baru tersebut dalam rangka wujudkan harapan masyarakat Banten agar memiliki bank yang kuat dan berdaya saing.
Dengan demikian membutuhkan tambahan permodalan inti sesuai dengan arahan OJK Tahun 2020 minimal Rp 1 triliun, Tahun 2021 Rp 2 triliun dan Tahun 2022 tambahan Rp 3 triliun untuk mencapai modal dasar Rp 5 triliun.
"Sampai saat ini kita berupaya minta ke pemerintah daerah sebagai pemegang saham utama belum disetujui. Namun demikian Alhamdulillah, 99 persen pemegang saham setuju terhadap langkah perusahaan. Kami juga sudah diskusikan dengan OJK dan pemegang saham utama yakni pemerintah daerah melalui PT BGD," kata Mediawarman.