Jumat 28 Feb 2020 11:30 WIB

Pandemi Corona dan Perkiraan Resesi Global

Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan pandemi virus corona akan memicu resesi global

Red: Friska Yolanda
Warga mengantre membeli masker di sebuah supermarket di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/2).
Foto:

Tidak Diketahui

Ada kekhawatiran khusus atas suatu kasus di Jepang di mana seorang wanita dinyatakan positif terkena virus untuk kedua kalinya. Tes positif kedua juga telah dilaporkan di China dan dapat berarti bahwa tertular penyakit itu tidak memberikan kekebalan. Para ilmuwan memperingatkan bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang virus, termasuk berapa lama virus itu dapat bertahan hidup di permukaan.

Hong Kong mengkarantina anjing peliharaan dari pasien virus corona setelah menunjukkan hasil yang positif tapi lemah untuk virus tersebut, meskipun ia tidak memiliki gejala. Tes lebih lanjut akan dilakukan untuk mengonfirmasi apakah anjing itu terinfeksi.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Robert Redfield mengatakan agensi tersebut mengevaluasi berapa lama virus corona dapat menular di permukaan. "Pada tembaga dan baja itu cukup khas, yakni sekitar 2 jam," kata Redfield dalam dengar pendapat Dewan Perwakilan Rakyat.

photo
Pekerja medis mengecek kondisi pasien di RS Jinyintan di Wuhan, Hubei, yang dibangun khusus untuk pasien kritis virus corona jenis baru atau Covid-19, Kamis (13/2).

"Tetapi saya akan mengatakan pada permukaan lain, seperti kardus atau plastik, lebih panjang, dan jadi kami melihat ini," ia melanjutkan.

Dia mengatakan infeksi yang berasal dari permukaan daripada melalui udara mungkin berkontribusi pada infeksi di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang, di mana sekitar 700 penumpang dan awaknya terserang penyakit itu.

Masa Depan Olimpiade Tokyo

Jepang dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 pada Juli. Namun, kepala program darurat WHO Dr Mike Ryan mengatakan diskusi sedang diadakan dengan penyelenggara tentang apakah ajang itu harus dilanjutkan.

Virus corona telah menyebabkan malapetaka bagi industri penerbangan dan pariwisata global karena maskapai penerbangan membatalkan penerbangan, negara-negara melarang pengunjung dari titik-titik rawan dan penumpang yang takut menunda perjalanan. Facebook Inc yang berbasis di California mengatakan akan membatalkan konferensi pengembang tahunannya dan Microsoft Corp mengikutinya dengan menarik diri dari konferensi gim yang dijadwalkan bulan depan.

WHO mengatakan wabah virus corona di Iran mungkin lebih buruk dari yang disadari. Negara itu memiliki jumlah korban tewas tertinggi di luar China, dengan 26 tewas, menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak kasus dari 245 yang dilaporkan, yang mencakup beberapa pejabat senior.

photo
Warga bermasker melintasi Museum Olimpiade di Tokyo, Ahad (23/2). Pemerintah Tokyo mengimbau penyelenggara menunda segala bentuk perayaan budaya dan acara olahraga untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Badan-badan intelijen AS sedang memantau penyebaran global virus corona, termasuk di Iran dan India di mana hanya beberapa kasus telah dilaporkan, ujar sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sejauh ini, virus corona terutama menyerang China, menyebabkan hampir 80.000 infeksi dan hampir 2.800 kematian, menurut angka resmi China. Virus itu telah menyebar ke 46 negara lain, di mana sekitar 3.700 kasus dan 57 kematian telah dilaporkan, menurut WHO.

Tidak ada obat untuk virus corona, yang dapat menyebabkan gejala pneumonia. Diperkirakan pengembangan vaksin antivirus itu dapat memakan waktu hingga 18 bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement