EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama di bawah pengawasan SKK Migas, mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas demi mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan. Mendapatkan amanah negara berupa wilayah kerja terluas di Indonesia, Pertamina EP (PEP) masih mempunyai banyak peluang untuk meningkatkan angka produksi.
Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP Chalid Said Salim menjelaskan pada 2019, PEP mencatat kinerja positif angka produksi minyak sebesar 82.213 BOPD dan produksi gas sebesar 959 MMSCFD. Dari hasil tersebut, PEP pun berhasil meraup laba sebesar 654 juta dolar. Pencapaian tersebut menjadikan PEP peringkat tiga sebagai produsen minyak dan gas bumi serta semakin agresif untuk meningkatkan angka produksi.
“Per Januari 2020, produksi minyak PEP berada di angka 80.773 BOPD dan gas berada pada angka 965 MMSCFD atau 100,4 persen dari angka target harian,” terang Chalid, Ahad (1/3).
Lebih lanjut beliau menerangkan strategi yang dijalankan untuk mencapai target 2020 yang cukup menantang. “Kami akan tetap fokus untuk meningkatkan produksi, menahan laju decline dan menjaga kehandalan fasilitas produksi existing," ujarnya.
Chalid berharap, dengan diadakannya Forum Sharing Teknologi ini para peserta dapat berbagi keberhasilan mereka mengimplementasikan teknologi baru di unit kerja masing-masing. Diharapkan dengan begitu, dapat memudahkan serta memberikan keakuratan lebih baik bagi setiap proses operasi produksi.
“Tantangan untuk menjaga serta meningkatkan hasil produksi tidak lepas dari inovasi teknologi yang dilakukan direktorat kami. Melalui ajang ini diharapkan dapat menemukan teknologi baru guna menjawab tantangan dalam pencapaian target produksi yang ditetapkan, sesuai dengan tema ajang kali ini Production Operation Big Moves to Break the Limit.” ujar Chalid.
Strategi utama pencapaian Rencana Kerja 2020 antara lain menjaga dan meningkatkan kinerja HSSE, Eksekusi Program Kerja On Time On Budget On Schedule and On Return dengan mengimplementasikan Business Acceleration Program (BAP) secara konsisten, lebih agresif di awal tahun, menerapkan good change management, meningkatkan budaya sharing dan sinergi, serta menerapkan