EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia (Fitch) mengafirmasi peringkat Nasional Jangka Panjang perusahaan pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) pada level ‘AAA(idn)’ dengan Outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi peringkat nasional senior tanpa jaminan PT Pupuk Indonesia dan peringkat semua obligasi rupiah PT Pupuk Indonesia di level ‘AAA(idn)’.
Peringkat PT Pupuk Indonesia berada pada level (BBB/Stabil), setara dengan Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham, hal itu dikarenakan berkaitan dengan insentif dan rekam jejak dukungan dari pemerintah. Hubungan ini didorong oleh peran strategis Pupuk Indonesia sebagai agen tunggal pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang menyokong ketahanan pangan, terutama beras yang merupakan makanan pokok nasional.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan perusahaan menyambut baik afirmasi rating tersebut. "Afirmasi rating tersebut merupakan bentuk pengakuan Fitch atas kondisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN dan produsen pupuk yang berdaya tahan di tengah dinamika perkembangan industri, didukung juga oleh kebijakan Pemerintah Indonesia," kata Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut Wijaya, rating beserta outlook yang disampaikan mencerminkan kepercayaan Fitch Ratings bahwa Pupuk Indonesia akan terus bertumbuh di masa mendatang, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.
"Capaian ini menjadi indikator bahwa kondisi keuangan Pupuk Indonesia berada pada posisi yang sehat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi segala kewajibannya," lanjut Wijaya.
Fitch Ratings memiliki sejumlah faktor dalam menetapkan peringkatnya terhadap Pupuk Indonesia, diantaranya faktor Kepemilikan Negara dan Kepentingan Strategis. Fitch Ratings memandang bahwa PT Pupuk Indonesia yang membawahi lima produsen pupuk ini merupakan BUMN kunci yang dimiliki sepenuhnya oleh negara.
Perseroan memproduksi dan mendistribusi pupuk kepada petani yang memenuhi syarat di bawah skema kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) di mana pemerintah mensubsidi kelebihan biaya produksi dan distribusi serta menambahkan margin di atas harga jual pupuk yang telah ditentukan oleh pemerintah, di mana harga ini berada di bawah harga pasar. Skema subsidi ini secara tidak langsung memberikan sokongan kepada 20 juta keluarga yang berkecimpung pada sektor pertanian.
Fitch meyakini peran PT Pupuk Indonesia dalam skema PSO saat ini, akan berlanjut dalam jangka menengah. Sebab, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk subsidi pupuk dalam APBN 2020. Kendati besaran volume subsidi semakin dikurangi dalam dua tahun terakhir dan diperkirakan dapat memperlambat pertumbuhan pendapatan PT Pupuk Indonesia, namun Fitch Ratings memprediksi kinerja Perseroan akan tetap terjaga dalam tren yang positif.
"Kelebihan pasokan akibat berkurangnya alokasi ini akan dimanfaatkan oleh segmen bisnis pupuk non-subsidi dan kami memperkirakan volume penjualan segmen ini akan mencapai 5 juta ton di 2020 yang ditopang oleh jaringan komersial dan distribusi yang menguat," tulis Fitch Ratings dalam laporannya.