EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu optimistis bisa melalui masa sulit akibat penurunan harga minyak dunia yang terjadi dengan sangat cepat dalam beberapa hari terakhir. Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, perusahaan akan tetap menjalankan rencana proyek, termasuk proyek Enhanced Oil Recovery (EOR).
Ia menjelaskan, Pertamina EP memiliki pengalaman operasi di tengah rendahnya harga minyak sehingga kondisi saat ini bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pertamina EP telah menyiapkan strategi jika kondisi anjloknya harga minyak terus berlangsung dalam waktu yang tidak lama.
Investasi Pertamina EP tahun ini juga tidak akan mengalami perubahan signifikan. Pasalnya, jika investasi dipangkas justru akan berdampak pada operasional jangka panjang perusahaan.
"Kami survive terus. Jadi kalau menghentikan kegiatan nanti dampaknya jangka panjang. Saat harga minyak naik kami nggak punya apa-apa,” ujar Nanang, Selasa (10/3).
Nanang mengakui, kondisi perekonomian dunia saat ini memang sedang sulit sehingga harga minyak ikut tertekan, ini diperparah dengan wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda beberapa negara terutama China. Tapi ia masih optimistis jika harga minyak nantinya akan naik lagi.
“Pengalaman seperti itu selalu up and down Ada situasi di mana memang membuat harga turun. Ada juga kondisi yang di mana suatu saat naik lagi. Karena ini ekonomi lagi slow down-kan. Virus corona, kegiatan di China juga banyak disrupsi dan segala macam,” kata Nanang.
Menurut Nanang, salah satu investasi yang akan terus dilakukan adalah dengan metode produksi minyak lanjutan EOR. Ia mengakui, kemungkinan akan ada beberapa penyesuaian proses EOR, tapi secara keseluruhan proyek EOR yang dilakukan di beberapa lapangan migas Pertamina EP tetap berjalan.
“Kami jalan terus. Kalau yang waterflood kan jalan terus. Ada Jirak, Belimbing, Ramba, kalau yang Tanjung baru trial. Terusin saja. Nanti dapat konklusifnya seperti itu. Kita butuh waktu lebih panjang lagi karena ada beberapa yang kita extend lah,” ujar Nanang.
Sebagai gantinya, efisiensi akan dilakukan di beberapa program yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasi produksi. “Kita menggunakan biaya yang selektif mungkin. Hal yang tidak berhubungan dengan produksi dan peningkatan cadangan dan sebagainya, ya kita tidak lakukan,” jelas Nanang.