EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan seluruh BUMN bersama sejumlah pihak terkait lainnya mencoba untuk meminimalisir risiko-risiko penyebaran wabah virus Corona. Khususnya di tempat publik seperti stasiun kereta api Gambir, Jakarta.
"Salah satu hal positif kalau kita bisa bersatu di sini bisa kita buktikan kami dari BUMN dengan BNPB, TNI, Polri dan pemerintah daerah, kita coba meminimalisir risiko-risiko apalagi (stasiun kereta api) ini tempat publik yang sangat rama yang banyak orang, karena itu kita melakukan hal ini," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis (12/3).
Erick mengatakan bahwa antisipasi yang dilakukan di tempat-tempat publik seperti Stasiun Kereta Gambir telah berlangsung selama beberapa hari dan rutin dilakukan sehari sekali. "Tapi tentu yang kita harapkan apa yang kita lakukan ini tidak cukup. Kita berharap RT/RW, pemerintah daerah, swasta masing-masing mulai menjaga lingkungannya dengan menjaga kebersihan supaya ruang publiknya aman," kata Menteri BUMN tersebut di sela-sela peninjauan ke Stasiun Kereta Gambir.
Dalam rangka mengantisipasi kesiapan BUMN menghadapi wabah virus COVID-19 di tempat-tempat publik, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan inspeksi ke Stasiun Kereta Gambir, Jakarta pada Kamis (12/3) yang dikelola PT Kereta Api Indonesia atau KAI. Dalam inspeksi ke Stasiun Kereta Gambir tersebut, Erick Thohir mengecek aktivitas penyemprotan disinfektan, dan menginspeksi kesiapanpersonel TNI, Polri serta petugas KAI yang bertugas di stasiun tersebut.
Turut mendampingi Menteri BUMN tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Doni Monardo Direktur PT KAI Edi Sukmoro, serta sejumlah petinggi dan jajaran terkait lainnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir telah melakukan peninjauan langsung ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (12/3) dalam rangka mengecek kesiapsiagaan menghadapi wabah virus COVID-19. Erick Thohir juga telah mengunjungi Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) untuk meninjau pembangunan ruang fasilitas khusus bagi pasien yang membutuhkan penanganan lebih, seperti Virus Corona baru atau COVID 19.