EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah dari Institut Pertanian Bogor Irfan S Beik menilai, tingginya antusiasme masyarakat terhadap penawaran Sukuk Ritel (SR) seri SR-012 dikarenakan dua faktor. Selain kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang masih baik, tingkat kesadaran investor terhadap instrumen syariah semakin meningkat.
Irfan mengatakan, tingkat penjualan yang tinggi dari SR-012 menjadi hal menarik mengingat situasi ekonomi yang sedang bergejolak saat ini. Wabah virus corona (Covid-19) memberikan tekanan kuat terhadap ekonomi global maupun Indonesia. Pasar uang maupun pasar modal tidak terlepas dari efek tersebut.
Selain itu, Irfan menambahkan, pemerintah bersama lembaga keuangan nasional dan internasional juga sudah memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Artinya, dinamika ekonomi diperkirakan terus berlanjut sepanjang tahun. "Tapi, gairah investasi ke SR-012 masih positif, ini hal yang menarik," ujar Irfan ketika dihubungi Republika.co.id, belum lama ini.
Irfan menjelaskan, kondisi itu menggambarkan kepercayaan masyarakat yang masih bagus terhadap pemerintah. Para investor domestik menganggap, pemerintah akan masih tetap eksis dan mampu membayar di tengah tekanan global. Apalagi, tingkat imbalan/ kupon terbilang menarik, yakni 6,30 persen per tahun.
Poin lebih menarik, Irfan menambahkan, sebagian masyarakat masih ‘rela’ berinvestasi di tengah perlambatan ekonomi. "Behaviour masyarakat, di satu sisi mereka mengerem karena berjaga-jaga di tengah ekonomi yang tidak pasti, tapi di sisi lain, mereka menambung ke instrumen investasi syariah ini," tuturnya.
Irfan menilai, kondisi ini juga menggambarkan bahwa literasi masyarakat terhadap instrumen keuangan, terutama basis syariah, masih baik. Tren tersebut dapat menjadi landasan bagi pemerintah untuk terus mempertimbangkan penerbitan instrumen investasi syariah di kemudian hari.
SR-012 merupakan salah satu instrumen investasi ritel syariah yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun ini. Selain SR012, pemerintah berencana menerbitkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST-007 dan ST-008 dengan masa penawaran diperkirakan dilakukan masing-masing pada Agustus dan Oktober.