EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi sepanjang Maret 2020 sebesar 0,10 persen. Laju inflasi mengalami penurunan dari posisi Februai 2020 yang sempat mencapai 0,28 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dengan capaian inflasi tersebut, inflasi secara tahun kalender (Januari-Maret 2020) sebesar 0,79 persen. Adapun inflasi tahun ke tahun mencapai 2,9 persen atau masih dalam rentang target pemerintah, sebesar 3 persen.
Suhariyanto menjelaskan, dengan melihat perkembangan laju inflasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa inflasi masih cukup terkendali. Berbeda dari bulan Februari ketika inflasi didominasi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau; inflasi utama pada Maret dipicu oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
"Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 0,99 persen, dan memberikan andil inflasi Maret 2020 sebesar 0,06 persen," kata Suhariyanto dalam live streaming Youtube, Rabu (1/4).
Ia menyampaikan bahwa komoditas dari kelompok itu yang menyumbang inflasi adalah emas dan perhiasan. Komoditas tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen. "Jadi, komoditas ini yang paling memicu inflasi di bulan Maret," katanya menambahkan.
Adapun yang menghambat laju inflasi sepanjang bulan lalu terutama dari kelompok transportasi yang mengalami deflasi 0,43 persen dan memberikan andil deflasi 0,05 persen. Komoditas yang paling dominan menyumbang deflasi adalah tarif angkutan udara yang mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.
"Kita harapkan inflasi akan tetap stabil mengingat pada minggu keempat April kita akan memasuki bulan puasa," kata dia.