Rabu 08 Apr 2020 19:15 WIB

Mentan Syahrul Cek Stok Pabrik Gula di Cilegon

Kesiapan dalam negeri stok gula terus diupayakan serta impor dari negara lain.

Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau pabrik gula PT Angels Products di Cilegon guna mengecek ketersedian stok tetap aman.
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau pabrik gula PT Angels Products di Cilegon guna mengecek ketersedian stok tetap aman.

EKBIS.CO, CILEGON -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau pabrik gula PT Angels Products di Cilegon guna mengecek ketersedian stok tetap aman di masa pandemi corona dan menghadapi bulan puasa maupun hari raya Idul Fitri. Lebih khusus, Mentan mengatakan bahwa beberapa industri memang menerima penugasan untuk menyikapi sesegera mungkin terkait kelangkaan gula.

"Kami sudah memastikan ketersediaan stok gula khususnya gula yang memang menjadi penugasan pemerintah kepada beberapa industri di dalam mengambil sebuah sikap cepat agar kelangkaan gula yang ada dapat diatasi sesegera mungkin sesuai dengan perintah Bapak Presiden," kata Syahrul saat meninjauan stok gula di PT Angels Products, Rabu(8/4), dalam siaran persnya.

Baca Juga

Mentan Syahrul menerangkan bahwa sesuai arahan Presiden, Joko Widodo agar seluruh Menteri harus turun ke lapangan dalam melakukan validasi data. Bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pemerintah mempersiapkan kebutuhan sebanyak 250 ribu ton sudah siap diguyur ke pasar agar harga gula stabil.

"Kendali terhadap bahan baku gula pasir maupun gula putih kita sudah siapkan dan kita tidak bergantung dengan impor ke negara lain yang kita harapkan segera masuk," terangnya.

Berdasarkan Permendag no. 7/2020 tentang harga acuan, Harga Eceran Tertinggi (HET) gula yakni Rp 12.500 per kilogram (kg). Namun saat ini harga di pasar Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. Oleh karena itu, Syahrul menegaskan pihaknya bersinergi dengan kementerian terkait dan kepolisian secepatnya menstabilkan harga. Kesiapan dalam negeri terus diupayakan serta impor dari negara lain yang diharapkan dapat segera masuk termasuk upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani isu kelangkaan.

"Intinya bulan Puasa maupun Lebaran nanti, InsyahAllah tidak ada hal yang perlu menjadi kekhawatiran kita bahkan tidak hanya di Jabodetabek saja namun di seluruh Indonesia," terangnya.

"Dalam menjaga kestabilan distribusi pangan, Kementan bersama satgas pangan dari Polri terus berupaya untuk kelancaran dan kemudahan akses pangan," sambung Syahrul.

Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa terkait gula, Kabareskrim bersama dengan Kementan, Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perindustrian setiap hari melakukan evalusi terkait gula. Antara lain gula dari petani dan gula yang masuk ke tanah air baik yang bersumber gula kristal putih maupun penugasan untuk gula rafinasi yang kemudian akan diarahkan ke masyarakat.

"Dari evaluasi tersebut kita bisa menghitung berapa ketersedian gula yang ada di masyarakat seperti hari ini kita sudah cek bahwa ketersedian gula di Jabodetabek melebihi kebutuhan gula," kata Sigit .

Lebih lanjut Sigit menegaskan pihaknya tidak main-main dalam pengawasan ketersediaan dan distribusi pangan, apalagi di masa wabah corona dan bulan Ramadhan nanti. Terbukti, saat ini sudah ada 15 kasus yang sedang ditangani Bareskrim terkait penimbunan pangan.

Satgas pangan juga selalu melakukan pemantauan harga pangan. Jika harga melebihi harga pasaran maka akan ditelusuri dan beri sanksi yang tegas jika ada terjadi penimbunan.

"Kita tiap hari bergerak untuk melakukan kontrol serta kita langsung evalusi jadi saya harapkan dalam waktu dekat harga dimasyarakat kembali normal karna ketersedian pangan dalam jumlah mencukupi," pinta Sigit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement