EKBIS.CO, NEW YORK -- Layanan streaming video baru Disney telah menjangkau lebih dari 50 juta pelanggan sejak diluncurkan lima bulan lalu. Tutupnya bioskop akibat pandemi covid-19 menjadi salah satu pendorong layanan streaming video.
Pada Februari lalu, Disney Plus mengumumkan angka tontonan yang mencapai 26,5 juta pelanggan. Sejak itu, penonton meningkat hampir dua kali lipat karena semakin banyak orang terjebak di rumah karena virus corona, dilansir di BBC, Kamis (9/4).
Disney Plus, yang menyaingi Netflix dan Amazon Prime, diluncurkan ke Inggris dan bagian lain Eropa pada bulan lalu. Ketiga platform streaming ini menikmati peningkatan besar dalam angka penayangan karena bioskop yang masih ditutup dan orang-orang dipaksa untuk tetap di dalam ruangan.
Disney Plus awalnya menetapkan target 60 juta hingga 90 juta pelanggan pada akhir tahun fiskal 2024, ketika diluncurkan pertama kali di AS pada bulan November.
"Kami benar-benar rendah hati bahwa Disney Plus beresonansi dengan jutaan orang di seluruh dunia," kata Kevin Mayer, juru bicara Disney.
Ketika ditanya apa dampak lockdown dan pembatasan tinggal di rumah terhadap jumlah pelanggan, Disney menolak berkomentar.
Angka berlangganan Disney Plus mendapat dukungan dari pemirsanya di India, tempat layanan streaming ini diluncurkan pada minggu lalu. Disney melaporkan delapan juta pelanggan baru di India.
Setelah pengumuman pada hari Rabu (8/4) malam, saham di Disney melonjak 7 persen di Wall Street. Disney Plus masih di belakang Netflix dan Amazon Prime Video dalam hal langganan global.
Netflix menambahkan hampir sembilan juta pelanggan global bersih selama kuartal keempat 2019. Pada akhir tahun lalu, Netflix memiliki lebih dari 167 juta pelanggan yang membayar secara global. Amazon sekarang memiliki lebih dari 150 juta pemirsa.
Tetapi Disney Plus, yang mencakup film dan acara TV dari Disney, Pixar, Star Wars dan National Geographic, telah tumbuh jauh lebih cepat daripada para pesaingnya.
"Apa yang telah dicapai Disney Plus dalam lima bulan dicapai oleh Netflix dalam tujuh tahun," kata Chris Fenton, seorang analis industri film. "Disney Plus memiliki semua amunisi yang diperlukan untuk melampaui Netflix, dan juga memiliki potensi China. Jika layanan streaming Amerika dapat memperoleh akses ke 1,4 miliar orang di China, itu Disney Plus." tambahnya.