Ahad 12 Apr 2020 09:52 WIB

Kementan Buat Teknologi VCO untuk Tangkal Corona

VCO dibuat tanpa menggunakan suhu tinggi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Minyak kelapa (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Minyak kelapa (Ilustrasi)

EKBIS.CO, BOGOR -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan produk minyak sehat dari komoditas kelapa untuk menjaga daya tahan tubuh. Pengembangan produk pertanian dinilai mendesak lantaran meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan daya tahan tubuh di tengah wabah virus corona.

Kepala Balitbangkan Kementan Fadjry Djufry, menuturkan, merebaknya wabah virus corona baru meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kebersihan dan daya tahan tubuh. Berbagai bahan pangan yang dinilai punya manfaat kesehatan makin diburu. Namun, sejauh ini bahan pangan itu masih terbatas dari kelompok buah-buahan, sayuran, dan rempah.

Baca Juga

Komoditas kelapa, kata dia, dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Adapun produk utama kelapa yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun adalah minyak kelapa.

Manfaat minyak kelapa bagi kesehatan terutama dipengaruhi oleh proses pembuatan dan pengolahannya. Minyak kelapa yang baik bagi kesehatan dihasilkan dari bahan baku segar, tanpa proses penyulingan, tanpa pemanasan tinggi dan tanpa penggunaan bahan kimia. Minyak dengan proses ini lebih dikenal dengan nama minyak kelapa murni atau virgin coconut oil.

"Penting untuk saat ini melakukan eksplorasi bahan pangan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat khususnya di saat-saat rawan seperti saat ini. Teknologi-teknologi yang telah dikembangkan Balitbangtan selama ini dapat menghasilkan produk-produk yang bermanfaat untuk kesehatan masyarakat,” kata Fadjry di Bogor akhir pekan ini.

Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian Prayudi Syamsuri menjelaskan, teknologi pengolahan minyak kelapa murni yang pihaknya menggunakan metode mekanis tanpa penggunaan suhu tinggi. Dengan begitu, minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi karena dapat menjaga kandungan senyawa-senyawa yang penting untuk kesehatan.

“Teknologi produksi VCO yang kita lakukan memiliki keunggulan waktu proses lebih cepat, yaitu hanya sekitar 4 jam, dibandingkan secara konvensional bisa mencapai 24 jam," ujarnya.

"Selain itu, proses ini hemat energi karena menggunakan pemanasan minimal, kebutuhan air lebih sedikir, dan tanpa bahan kimia,” katanya menambahkan.

Ia menjelaskan, tahapan proses pembuatan VCO meliputi pemarutan, pengeringan menggunakan conveyor dryer dan pengepresan menggunakan alat screw press.

VCO mengandung lemak jenuh rantai sedang atau medium chain triglyceride (MCT) yang tidak berbahaya bagi kesehatan jantung. Adapun komposisi MCT terbanyak dalam kandungan VCO adalah asam laurat. Tubuh manusia kemudian mensistesis monolaurin dari asam laurat yang memproses sifat-sifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa.

Kajian mengenai sifat antivirus asam laurat telah menunjukkan efektivitasnya dalam menurunkan beban viral pada penderita HIV-AIDS. Selain itu, VCO juga mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan alami dan memiliki komponen aktif biologis yang secara umum diterima sebagai aktivitas vitamin E dalam menjaga kekebalan tubuh manusia.

Selain sangat baik untuk daya tahan tubuh, kandungan antioksidan minyak kelapa juga melindungi jantung dan pembuluh darah, menangkal radikal bebas dan penyakit degeneratif. Selain itu dinilai bisa memperbaiki penyerapan zat gizi dan mengatasi gangguan pencernaan.

"MCT dalam minyak kelapa dapat dengan mudah diserap oleh organ sel penghasil energi sehingga metabolisme tubuh juga meningkat," ujarnya.

Selain itu, kata dia, penambahan minyak kelapa pada pola diet juga diketahui dapat memberikan peningkatan kadar energi yang jauh lebih baik. Peningkatan metabolisme ini dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh, mempercepat proses penyembuhan dan mempercepat pergantian sel-sel lama dan sel-sel berpenyakit dengan sel-sel baru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement