EKBIS.CO, JAKARTA -- Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) memastikan harga bawang putih impor yang mulai masuk ke Indonesia akan segera menstabilkan harga dalam negeri. Ketua Pusbarindo, Valentino, menuturkan ketersediaan bawang putih untuk bulan Puasa dan Lebaran akan aman.
Valentino mengatakan, di luar Jawa, harga bawang putih memang masih cukup tinggi, yakni berkisar Rp 36 ribu sampai Rp 48 ribu per kilogram. Hal itu disebabkan sebagian besar bawang putih impor dari China masih dalam perjalanan menuju Indonesia.
Dari data yang diterima Pusbarindo, hingga Selasa (14/4) total pasokan bawang putih impor yang berangkat dari China mencapai 60 ribu ton. "Jumlah ini akan terus bertambah sehingga bawang putih akan segera turun," kata Valentino dalam keterangannya, diterima Republika.co.id, Rabu (15/4).
Ia mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) hingga kini terus menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan mencapai 600 ribu ton untuk 74 pelaku usaha. Volume itu sudah melebihi kebutuhan nasional per tahun sekitar 500 ribu ton sehingga kekhawatiran kelangkaan bawang putih pada bulan Puasa tidak perlu terjadi.
"Untuk itu, Pusbarindo mengimbau semua pelaku usaha, baik anggota maupun non anggota yang sudah memperoleh RIPH untuk segera merealisasikan impor dan mendistribusikannya ke berbagai daerah," kata dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan harga jual bawang putih dari importir sudah turun dari Rp 29 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg. Adapun harga di tingkat eceran yang masih belum turun, ia menilai disebabkan oleh stok di distributor besar, menengah, dan agen kecil merupakan stok lama yang sebelumnya dibeli dengan harga tinggi.
Meski begitu, pihaknya meyakini situasi itu tidak akan berlangsung lama karena sebentar lagi para distributor akan diguyur oleh pasokan bawang putih baru dengan harga rendah. "Diharapkan harga di tingkat eceran bisa kembali ke normal hingga di bawah Rp 30 ribu per kg," ujar dia.