EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan tinjauan khusus mengenai komoditas beras yang diimpor Indonesia pada sepanjang berjalannya tahun 2024. Tercatat, jumlah komoditas beras yang diimpor Indonesia dari luar negeri pada Januari-November 2024 mencapai hingga 3,85 juta ton. Angka tersebut mengalami peningkatan 0,37 juta ton dibandingkan data periode Januari-Oktober 2024 di angka 3,48 juta ton beras.
“Sepanjang Januari—November 2024 Indonesia telah mengimpor 3,85 juta ton beras dimana impor ini terutama adalah beras setengah giling atau digiling seluruhnya pada kode HS10063099 sebanyak 3,39 juta ton atau kira-kira 88,20 persen dari total impor beras,” kata Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam Konferensi Pers Perkembangan Ekspor Impor November 2024, Senin (16/12/2024).
Selain beras setengah giling atau beras giling utuh, ada berbagai jenis beras lainnya. Perinciannya, beras pecah selain jenis yang digunakan untuk pakan ternak mencapai 434,82 juta ton dengan kontribusi 11,30 persen, lalu beras basmati sebanyak 7,45 juta ton dengan kontribusi 0,19 persen. Selebihnya adalah beras sekam, baik yang cocok untuk disemai maupun cocok untuk ditanam.
“Sepanjang Januari—November 2024 asal impor beras Indonesia terutama berasal dari Thailand dengan volume 1,19 juta ton, atau kira-kira mencakup 30,97 persen dari total impor beras,” ungkap Amalia.
Selanjutnya yakni dari Vietnam dengan volume 1,12 juta ton, atau kira-kira mencakup 29,01 persen dari total impor beras. Disusul Myanmar sebanyak 663,41 ribu ton dengan share 17,24 persen, Pakistan sebanyak 642,14 ribu ton dengan kontribusi 16,69 persen, serta India sebanyak 205,80 ribu ton yang mencakup 5,35 persen dari total impor beras.