Mengatur rumah tangga saat pandemi sangat penting, terutama untuk wanita. Namun kenyataannya, banyak Ibu bekerja yang mengeluhkan justru banyak pengeluaran saat work from home dan mereka khawatir tidak cukup uang hingga gaji berikutnya.
Regional Head of Agency Development Sequis, Fourrita Indah mengatakan permasalahan mengatur keuangan dihadapi oleh banyak orang terutama bagi mereka yang bertanggung jawab mengatur keuangan keluarga, dalam hal ini biasanya oleh ibu. Permasalahan ibu bekerja belum tentu lebih ringan dari mereka yang tidak bekerja. Malah banyak Ibu Rumah Tangga yang kreatif menggunakan keahliannya untuk menambah penghasilan keluarga.
“Ibu yang bekerja dengan penghasilan tetap terkadang bingung mengatur keuangan. Kuncinya, pnegeluaran tidak boleh lebih banyak daripada pendapatan tiap bulan,” ujar Fourrita.
Ibu bekerja harus disiplin membelanjakan uangnya dan mampu memilah mana kebutuhan penting. Salah satu penyebab keuangan dirasa tidak cukup saat WFH adalah kebiasaan memenuhi keinginan anak untuk menyenangkan mereka.
Kedua adalah panic buying. Belanja lebih daripada yang dibutuhkan sama dengna menghabiskan uang tunai sebelum waktunya atau menumpuk utang di kartu kredit akan menambah beban.
“Gunakan penghasilan semaksimal mungkin untuk hal-hal prioritas dahulu, termasuk membayar cicilan dan premi asuransi sebelum jatuh tempo. Jika sudah memenuhi biaya bulanan yag wajib, seperti cicilan, premi, baiya sekolah anak, tagihan rumah tangga, barulah bisa memenuhi keinginan gaya hidup agar tetp bisa menikmati hidup saat WFH,” tambah Fourrita.
Terakhir, berhemat bisa dilakukan dengan memasak makanan sendiri. “Berhemat bukan berarti tidak mampu membeli, namun menjaga keuangan agar tetap stabil di masa sulit dan berkesempatan menyiapkan masa depan yang lebih baik,”ujarnya.
Editor : Eva Martha Rahayu