EKBIS.CO, BANTUL -- Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan negara sedang dalam kondisi tidak biasa dan pejabat pemerintah di sektor pertanian harus hadir menyelamatkan 267 juta jiwa penduduk.
"Karena itu, pada masa pandemi Covid-19 ini saatnya pemerintah bergerak untuk membantu dan meyakinkan bahwa kondisi akan baik-baik saja," kata Mentan yang dikutip Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Dr Ananti Yekti di sela kegiatan panen bersama petani di Bantul, DIY pada Kamis (23/4).
Dr Ananti Yekti memastikan Protokol Kesehatan menangkal virus Corona dilaksanakan oleh petani saat panen padi varietas IR 64. "Hal itu membuktikan bahwa pertanian tidak berhenti, seperti diserukan Mentan Syahrul termasuk di Yogyakarta oleh petani di lahan pertanian miilik Kementan," ucap dia.
Panen berlangsung pada lahan Kementerian Pertanian RI seluas 147.942 meter persegi (m2) yang dikembangkan menjadi lahan praktik bagi mahasiswa jurusan pertanian di Kampus Yogyakarta. Lokasi TeFa di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta layak disebut sebagai 'sawah abadi' lantaran dimiliki negara melalui Kementan.
"Pembelajaran di Tefa adalah metode pembelajaran yang menyediakan jasa atau produk yang mengacu pada prosedur dan standar dunia industri serta diterapkan sesuai situasi industri, termasuk di TeFa perbenihan," kata Dr Ananti Yekti.
Menurutnya, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi juga berpesan agar mahasiswa Polbangtan YoMa dapat menjadi penggerak pertanian di tempat asal masing-masing setelah lulus kelak, khususnya di bidang perbenihan.
Ananti Yekti menambahkan bahwa Polbangtan YoMa terus berupaya mencetak sarjana terapan berkompetensi di bidang perbenihan, karena kebutuhan petani akan benih unggul menjadi peluang bagi industri benih sekaligus mendukung peningkatan produktivitas pangan pokok.