EKBIS.CO, JAKARTA -- Pandemi virus corona atau Covid-19 memberikan dampak tersendiri bagi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menyatakan sudah menyiapkan skenario ancaman kerugian yang akan dialami pada 2020.
"Dengan skenario itu maka dapat dilihat laba rugi menjadi rugi semua di semua skenario. Ini tidak pernah. ASDP tidak pernah rugi setelah sekian puluh tahun," kata Ira saat rapat dengat pendapat secara virtual bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4).
Ira menjelaskan, dari keadaan produksi sampai 25 Maret 2020, ASDP menyiapkan tiga skenario dengan keadaan yang berbeda. Perbedaan dari setiap skenario adalah dampak Covid-19 pada periode tersebut.
"Skenario pertama pada Maret sampai Mei 2020. Skenario kedua jika dampak terjadi hingga enam bulan hingga Agustus 2020. Skenario ketiga adalah 10 bulan atau sampai Desember 2020 dengan masa pemulihan masing-masing adalah tiga bulan," kata Ira.
Pada skenario pertama, ASDP kemungkinan akan menghadapi kerugian sebesar Rp 68 miliar. Untuk skenario kedua, ada kemungkinan rugi sebesar Rp 291 miliar. Dalam skenario ketiga, jika dampak Covid-19 terjadi hingga akhir 2020, ASDP dimungkinkan akan mengalami kerugian hingga Rp 478 miliar.
Saat ini, Ira mengatakan, saldo kas akhir ASDP sebesar Rp 819 miliar dengan rasio likuiditas 236,4 pada posisi paling buruk. "Dengan rasio likuiditas ini maka ASDP bisa hidup kurang lebih hingga pertengahan Juni 2021 jika asumsinya kami tidak mendapatkan pemasukan kas sama sekali. Tapi, saya pikir tidak terjadi karena logistik tetap jalan," ujar Ira.