Jumat 01 May 2020 09:36 WIB

Empat Jurus Jitu Mentan Bagi Pendidikan Vokasi Pertanian

Transformasi pendidikan sektor pertanian belum maksimal bila hanya kelembagaan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi, yakni karakter, pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter seorang petarung, tidak mudah menyerah, dan memiliki jiwa yang tangguh.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi, yakni karakter, pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter seorang petarung, tidak mudah menyerah, dan memiliki jiwa yang tangguh.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Teori yang selama ini mendominasi pendidikan harus didukung kegiatan praktik yang sinergi dengan teori melalui pendidikan vokasi. Kementerian Pertanian RI menjawab tantangan tersebut melalui transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi, yakni karakter, pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter seorang petarung, tidak mudah menyerah, dan memiliki jiwa yang tangguh.

"Transformasi pendidikan di sektor pertanian belumlah maksimal apabila hanya menyangkut kelembagaan, maka ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi yakni pengembangan keterampilan yang menyatukan intelektual sistem dengan manajemen praktis," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jakarta, Kamis (30/4) saat membuka Indonesian Agriculture Forum 2020 melalui telekonferensi di Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (AWR KostraTani).

Pada forum diskusi yang terselenggara secara virtual, Mentan Syahrul menekankan pada empat faktor yakni karakter, kompetensi, kritis dan kreatif karena pendidikan vokasi menuntut hadirnya generasi milenial yang tangguh berkarakter petarung.

"Pandemi Covid-19 adalah medan tempur bagi generasi milenial pertanian. Sektor pertanian menjadi ujung tombak dalam ketahanan pangan. Petani dan penyuluh adalah garda terdepan Indonesia mengantisipasi virus Corona, seperti halnya tenaga medis. Pangan bukan cuma soal perut, tapi juga penentu stabilitas nasional," kata Mentan pada Indonesian Agriculture Forum 2020 bertajuk 'Pendidikan Vokasi Pertanian: Bagaimana Peran Strategisnya dalam Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19'.

Menurut Mentan Syahrul, empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi yang pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi maka Polbangtan dan SMKPP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan orang lain.

"Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan," kata Mentan.

Faktur keempat adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan pendidikan vokasi dilakukan Kementan melalui Polbangtan, SMKPP dan Politeknik Enjineering Pertanian Indonesia [PEPI] untuk menghasilkan sarjana terapan kualifikasi job seeker dan job creator melalui program kewirausahaan pertanian bagi pemuda tani, perguruan tinggi mitra dan kepramukaan.

"Pengakuan atas kompetensi petani milenial dan penumbuhan kemandirian pengusaha muda pertanian melalui inkubasi bisnis di Polbangtan sebagai pilot project dan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri atau DuDi," katanya.

Menyikapi hal itu, Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman mengatakan bahwa YoMa tahun ini menerima mahasiswa baru melalui jalur umum, kerjasama dan prestasi. Biaya pendidikan, fasilitas asrama dan makan sehari tiga kali diberikan gratis. Pendaftaran untuk PMB di tengah pandemi Covid-19 melalui laman remsi Polbangtan YoMa http://pmb.polbangtanyoma.ac.id

"Total kuota mahasiswa untuk seluruh Prodi Polbangtan YoMa untuk tahun akademik 2020/2021 adalah 315 mahasiswa," kata Dr Rajiman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement