Sabtu 09 May 2020 14:01 WIB

Sarinah Diubah dan McD Hilang, Kerenkah?

Sarinah bakal diubah menjadi outlet produk UMKM dan McD hilang.

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah pengunjung saat beraktivitas di gerai makanan cepat saji McDonald
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengunjung saat beraktivitas di gerai makanan cepat saji McDonald

Netizen sedang ramai membicarakan nasib McDOnald's yang dipastikan tidak akan ada lagi di Sarinah. Banyak yang menyayangkan hilangnya McD dari Sarinah.

Buat saya, ini langkah bagus pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN untuk mengembalikan tujuan pendirian Sarinah. Sarinah adalah outlet produk kebanggaan Indonesia, tempat display produk-produk UMKM Indonesia.

Kehadiran McD di Sarinah memang dalam satu titik tidak mencerminkan semangat untuk memajukan usaha kecil menangah Indonesia. Negara-negara maju saja memiliki display house untuk produk-produk bangsa mereka sendiri, mengapa Indonesia tidak?

Sarinah seperti BUMN-BUMN lain harus menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Tidak hanya berjualan tetapi juga memajukan ekonomi Indonesia.

Langkah Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Jokowi untuk mengubah wabah Sarinah ke bentuk aslinya harusnya kita dukung. Kita bukan anti-produk Barat atau makanan Barat tetapi menjadikan Indonesia mandiri di atas kaki sendiri menjadi sangat penting. Kata Bung Karno, ekonomi Indonesia harus berdikari.

Bagaimana dengan McD? Kalau memang produknya 100 persen Indonesia ya tentu saja tidak masalah. Pertanyaannya, apa tidak ada gerai makanan lokal yang tidak kalah enaknya sama McD hadir di Sarinah? Saya sih pilih gerai makanan lokal saja. 

Pengirim: Agra Muhammad, Rawamangun, Jakarta Timur

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement