EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Pada masa pandemi Covid-19 ini, sektor pertanian diandalkan menjadi ujung tombak penggerak perekonomian Indonesia. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Pertanian menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam suasana apapun mengingat pertanian menjadi pendukung utama ketersediaan pangan. Apalagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berulang kali menyampaikan kementerian pertanian bertanggung jawab terhadap ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia.
"Untuk tujuan penyediaan pangan tersebut pendidikan vokasi harus menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten," kata Dedi, Selasa (12/5).
Selain itu, pendidikan vokasi juga harus mampu menjawab tantangan penyediaan pangan yaitu pertanian harus menjadi pemenang, ketahanan pangan terjamin, kemandirian pangan terwujud, dan kedaulatan pangan ditegakkan.
Dalam menjawab tantangan tersebut, kata dia, diperlukan beberapa strategi pencapaian antara lain reformasi kurikulum bersama industri, pemagangan para dosen dan tenaga kependidikan, penetapan standar akreditasi, penyusunan standar kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan, menetapkan model kerjasama antara perguruan tinggi dengan industri, dan pembentukan lembaga sertifikasi.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti bahwa Kementerian pertanian memiliki komitmen yang tinggi dalam menjamin ketersediaan pangan pada masa pandemi Covid-19. Ketersediaan pangan tidak dapat dilepaskan dari pelaku utama sebagai pejuang pangan di lapangan.
"Sektor pendidikan berperan besar dalam mendesiminasikan teknologi yang diimplementasikan dalam usaha pertanian," kata Idha.
Wakil Rektor I IPB, Drajat Martianto, mengatakan untuk memenuhi capaian kompetensi pendidikan vokasi pada masa Covid-19 yang memanfaatkan daring diperlukan terobosan seperti kursus dan pelatihan setelah masa Covid-19 selesai.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma), Rajiman, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Polbangtan Yoma untuk pemenuhan capaian pembelajaran yakni integrasi pendampingan bersama mata kuliah di lokasi mahasiswa. "Pendampingan bertujuan untuk mencari permasalahan dan pemecahannya," kata Rajiman.