Setelah mencatatkan kenaikan 15% transaksi selama pandemi, Dana menggandeng Mastercard untuk mempermudah transaksi non tunai. Fitur yang dikembangkan yaitu Simpan Kartu atau Binding Card.
Business Development Director Dana, Dedy Sahat, mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian dari edukasi transaksi non tunai kepada masyarakat, sehingga daripada harus terus-menerus top up, MasterCard disematkan sebagai salah satu source of funding. “Di Dana, top 5 transaksi yaitu membeli pulsa, bayar tagihan, belanja online, kebutuhan sehari-hari, dan transfer uang,” kata Dedy.
Sementara itu Consultant Mastercard, Tommy Singgih menyebut, Mastercard ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekonomi digital yang inklusif. Terlebih, Mastercard memiliki misi menjadikan 50 juta UMKM untuk bisa menjadi ekonomi digital pada tahun 2025
Cara menyimpan kartu Mastercard di dalam aplikasi dompet digital Dana sangat mudah. Pemegang kartu debit dan kartu kredit Mastercard yang telah menjadi pengguna Dana dapat memilih Kartu Tersimpan lalu plih Kartu Baru, memasukkan informasi detail kartu debit/kartu kredit Mastercard, memasukkan nomor OTP yang dikirim via SMS, dan Mastercard pun dapat digunakan.
Tommy menambahkan, tantangan yang ingin dijawab dengan kolaborasi ini adalah konsumen ingin bertransaksi tanpa merasa waswas. Terlebih, target Mastercard adalah bagaimana agar banyak digunakan sebagai sumber dana transaksi digital.
“Teknologi keamanan Mastercard telah teruji sehingga setiap transaksi penggunaan kartu kredit atau debit Mastercard bisa ditelusuri real time. Apabila konsumen menemukan transaksi mencurigakan, bisa menghubungi bank terkait,” jelasnya.
Dari segi keamanan, Dedy mengklaim Dana sudah mempersiapkan teknologi yang sangat baik untuk menjaga keamanan data nasabah. “Kami punya prinsip TFA yaitu trusted, friendly, dan accessible. Data yang ada di Dana semua dienkrip, jadi yang dijaga bukan hanya kemananan, tapi juga privasi,” katanya.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id