EKBIS.CO, -- JAKARTA -- Kerugian ekonomi global akibat wabah Covid-19 bisa mencapai 5,8 triliun - 8,8 triliun dolar AS atau setara dengan 6,4-9,7 persen produk domestik bruto (PDB) global, ujar laporan Asian Development Bank, Jumat.
Kerugian di Asia dan Pasifik sendiri sebesar 1,7 triliun dolar jika melakukan lockdown selama tiga bulan dan mencapai 2,5 triliun dolar jika diberlakukan selama enam bulan, ujar laporan tersebut.
“Wilayah Asia Pasifik menyumbang sekitar 30 persen dari keseluruhan penurunan ekonomi global,” ujar kata Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada dalam siaran pers.
Menurut laporan tersebut, penutupan perbatasan antar-negara, pembatasan perjalanan, dan lockdown yang diterapkan oleh negara untuk menahan penyebaran Covid-19 akan mengurangi perdagangan global hingga USD1,7 - 2,6 triliun.
Covid-19 juga akan membuat penurunan lapangan kerja global antara 158 - 242 juta pekerjaan, Asia Pasifik diperkirakan akan kehilangan 70 persen dari total pekerjaan yang hilang itu.
Menurut laporan tersebut, penghasilan tenaga kerja di seluruh dunia akan menurun USD1,2 - 1,8 triliun, 30 persen di antaranya akan dirasakan di Kawasan Asia Pasifik atau sekitar USD359 - 550 miliar.
Guncangan Covid-19 ternyata dirasakan oleh lebih banyak sektor. Sebelumnya hanya sektor pariwisata, konsumsi, investasi, dan hubungan perdagangan dan produksi.
Namun kini dampak pandemi ini juga menaikkan biaya perdagangan yang mempengaruhi mobilitas, pariwisata, dan industri lainnya serta gangguan sisi penawaran yang mempengaruhi output dan investasi.
Menurut ADB, pemerintah di seluruh dunia telah bergerak cepat menangani dampak pandemi, termasuk menerapkan langkah-langkah seperti pelonggaran fiskal dan moneter, meningkatkan pengeluaran kesehatan, dan dukungan lain untuk mengurangi kerugian dunia usaha.
“Upaya ini dapat melunakkan dampak ekonomi Covid-19 sebanyak 30- 40 persen. Atau sekitar USD4,1 - 5,4 triliun.”
Menurut ADB, selain meningkatkan anggaran kesehatan, perlindungan pekerjaan sangat penting memulihkan dampak Covid-19.
Selain itu pemerintah juga harus mengelola gangguan rantai pasokan; mendukung dan memperdalam e-commerce dan logistik untuk pengiriman barang serta mendanai langkah-langkah perlindungan sosial dan subsidi pengangguran.
Pemerintah juga harus mengurus distribusi komoditas penting, terutama makanan, untuk mencegah jatuhnya konsumsi yang lebih tajam, ujar laporan itu.
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/kerugian-global-akibat-covid-19-mencapai-usd8-8-triliun/1841835