EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menilai sektor transportasi udara perlu melakukan desain ulang atau redesign. Khususnya, kata Kartika, untuk arus lalu lintas penumpang di bandara dalam rangka menjalani New Normal (tatanan kehidupan normal yang baru).
"Kemarin kita ada sedikit isu di Angkasa Pura II, sebagai contoh ketika melakukan pembukaan kembali penerbangan bahwa kita mesti mendesain ulang arus lalu lintas penumpang dari drop zone sampai dengan masuk ke dalam bandara," ujar Kartika dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (20/5).
Wamen BUMN mengatakan bahwa redesign tersebut penting karena perlu untuk memastikan terdapat pemeriksaan dari sisi kesehatan, dokumen kesehatan, surat tugas. Dengan demikian ini perlu redesign daripada pembatasan fisik pada antrean penumpang mulai dari pintu masuk sampai dengan naik ke pesawat.
"Itu akan menjadi sesuatu yang semi-permanen, bukan hanya satu atau dua bulan mungkin bahkan sampai dengan setahun mendatang atau bahkan selamanya mungkin penerbangan ini akan mengalami redesign penuh dalam sisi penumpang maupun kapasitas pesawatnya," kata Kartika.
Selain itu, lanjut dia, kemungkinan dalam satu tahun ke depan orang tidak mau lagi duduk bersebelahan secara berdekatan, lalu bagaimana apakah kita hanya menerima setengah kapasitas penumpang, kalau diberlakukan setengah kapasitas penumpang pesawat bagaimana dengan masalah tarifnya.
"Hal-hal seperti itu perlu ditata dengan cermat dari sisi proses bisnis, arus lalu lintas penumpang dan pelayanan, dan juga yang paling mendasar adalah model keuangannya," ujar Kartika.
Sebelumnya PT Angkasa Pura II menyiapkan pemeriksaan dokumen secara digital di bandara untuk mengantisipasi skenario kehidupan normal baru pascapandemi Covid-19.
Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa saat ini penumpang datang ke bandara untuk kemudian dilakukan pengecekan secara manual oleh petugas. AP II tengah menyiapkan supaya ke depannya seluruh dokumen yang dipersyaratkan bisa diunggah ke aplikasi Indonesia Airports. Setelah penumpang mengunggah dokumen, lanjut dia, penumpang akan mendapat QR Code.
Ia mengatakan prosedur keberangkatan penumpang pesawat kemungkinan besar menjadi bagian kehidupan normal baru bagi industri penerbangan di tengah pandemi global Covid-19. Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II menyiapkan pelaksanaannya dapat sederhana namun tetap ketat melalui digitalisasi.