EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (20/5). Dalam RUPS disepakati perusahaan membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 250 juta dolar AS.
Dividen yang dibagi oleh Adaro merupakan 62 persen dari total laba bersih yang dikumpulkan perusahaan pada 2019 lalu. Perusahaan membukukan laba sebesar 404 juta dolar AS pada tahun lalu.
Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir menjelaskan, perseroan mencapai kinerja yang solid pada tahun lalu berkat keunggulan operasional dan pengendalian biaya berkelanjutan.
“Kami akan terus berfokus untuk meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi karena kami perkirakan kondisi pasar batu bara akan tetap sulit pada 2020 yang diperburuk oleh pandemi global,” ujar Garibaldi, Rabu (20/5).
Ia juga menjelaskan, meski pada 2020 pasar batu bara dalam kondisi yang tidak baik namun ia memastikan perusahaan akan melakukan upaya terbaik untuk mempertahankan performa perusahaan.
"Kami melakukan upaya terbaik untuk mengatasi tantangan jangka pendek ini dengan dukungan operasi, model bisnis, dan posisi keuangan yang solid.” ujar Garibaldi.
RUPS Tahunan Adaro Energy membahas lima agenda. Pada agenda pertama, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasi perseroan untuk 2019. Para pemegang saham juga membebaskan dan melepaskan secara penuh (acquit et décharge) seluruh anggota direksi dan dewan komisaris perseroan dari segala tindakan kepengurusan dan pengawasan yang dijalankan selama tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Pada agenda kedua, para pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun fiskal 2019 sebesar 404 juta dolar AS untuk keperluan tertentu. Sebesar 250 juta dolar AS, atau 62 persen dari laba akan digunakan untuk membayar dividen tunai, yang terdiri dari dividen tunai interim sebesar 150 juta dolar AS yang dibayarkan pada 15 Januari 2020 dan 100 juta dolar AS yang akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai final.
Sebesar 150,5 juta dolar AS akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Sisanya sebesar 3,5 juta dolar AS akan disisihkan sebagai dana cadangan.
Pada agenda ketiga dan keempat, para pemegang saham menyetujui penunjukan kembali Yanto dan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan, anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers di Indonesia, untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasi perseroan untuk tahun fiskal 2020 dan menunjuk Komite Nominasi dan Remunerasi, yang fungsinya dijalankan oleh Dewan Komisaris perseroan, untuk menentukan honorarium atau gaji, dan remunerasi lainnya untuk anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi perseroan untuk tahun fiskal 2020 dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan.
Pada agenda terakhir, dalam rangka pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission, para pemegang saham menyetujui perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan untuk disesuaikan dengan KBLI tahun 2017.