EKBIS.CO, KULONPROGO -- Bupati Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sutedjo memastikan stok bahan pangan di wilayahnya aman hingga hingga akhir Desember 2020. Oleh karena itu, warga tidak perlu khawatir.
"Stok beras surplus 34 ribu ton, sayur-sayuran seperti cabai, terung, kacang panjang hingga kangkung hampir panen setiap hari, khususnya di kawasan lahan pesisir," kata Sutedjo di kantornya, Selasa (26/5).
Selain itu, Sutedjo pun memastikan produsen ayam potong dan ayam petulur sangat mencukupi kebutuhan pangan. Begitu juga produksi lele sangat tinggi, sehingga mampu mencukupi kebutuhan wilayah DIY.
"Kami pastikan stok pangan di Kabupaten Kulon Progo aman hingga akhir tahun ini. Bahkan pada Desember di beberapa kecamatan juga mememasuki panen. Artinya, dari sisi ketahanan pangan ini membuat kami optimistis mampu menghadapi pandemi COVID-19," kata Sutedjo.
Luas panen padi di Kabupaten Kulonprogo bulan Mei diperkirakan seluas 3.009,5 ha dari target tanam mei 2.619,8 ha. Bulan Juni nanti diperkirakan luas panen 1.437 hektar.
Sutedjo beberapa waktu lalu menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Organisasi Perangkat Daerah yang lain untuk memetakan ketersediaan pangan dalam mengahadapi pandemi COVID-19.
Hasilnya bahwa produksi beras aman dan produksinya surplus, perikanan budi daya mulai dari lele, nila, dan gurami juga surplus. Produksi hortikultura juga surplus, khususnya cabai.
Namun demikian, ia mengimbau masyarakat tetap memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuran atau budi daya lele dan ayam untuk mencukupi kebutuhan pangan, sehingga ketersediaan bahan pangan lebih aman.
"Untuk menghadapi pandemi COVID-19 dalam sisi ketahanan pangan, peran masyarakat juga dibutuhkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk ditanami kebutuhan sehari-hari berdasarkan potensi yang ada," tutur Sutedjo.
Di tempat terpisah Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono meminta pemerintah daerah Kulonprogo tetap menjamin ketersediaan pangan masyarakat. Kebutuhan mendesak dan harus terpenuhi dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah ketercukupan pangan supaya tidak menimbulkan gejolak sosial di tengah masyarakat.
"Ketersedian pangan adalah hal yang mutlak harus tersedia. Untuk itu, sektor pertanian dan budi daya harus mendapat perhatian serius pemkab," katanya
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi menegaskan stok pangan dalam negeri aman meskipun ada Pandemi COVIF 19. Karena itu, ia berharap Kabupaten Kulonprogo untuk tetap menjalankan aktivitas tanam seperti biasa.
"Dan saya dukung sekali imbauan untuk memanfaatkan pekarangan. Dengan begitu, penyediaan pangan seperti sayur-sayuran dipenuhi dengan mandiri oleh masyarakat," ucapnya. Ia pun berharap dengan banyaknya Bupati yang concern tersebut bisa menjadi motor penggerak yang memotivasi pelaku pertanian tetap berproduksi namun tetap dengan prinsip menjaga kesehatan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo gencar meminta masyarakat yang memiliki pekarangan untuk memanfaatkan lahannya. "Saatnya kita mencoba pangan lokal supaya bisa penuhi kebutuhan dan ketahan pangan di tingakat terkecil yaitu keluarga," kata Syahrul.