EKBIS.CO, SEOUL -- Indonesia mendorong Korea Selatan (Korsel) untuk sama-sama memanfaarkan krisis Covid-19 menjadi peluang. Hal ini diungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Korsel Umar Hadi, Rabu (27/5).
"Sekarang saat yang tepat bagi Korsel untuk meningkatkan investasi di Indonesia, sebagai sesama negara demokrasi dengan ekonomi terbuka, untuk berjalan bersama di era new normal ini,” kata Umar dalam pidato kunci pada pertemuan bisnis dengan Federation of Korean Industries (FKI) dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
Umar memaparkan tentang insentif investasi dan berbagai peluang di bidang perdagangan dan investasi bilateral Indonesia dan Korsel yang bisa dijajaki pada masa pandemi dan pasca-pandemi COVID 19. Menurutnya, unsur lain yang menjadikan Indonesia sebagai mitra potensial adalah pasar Indonesia yang besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, insentif yang menarik untuk para calon investor, termasuk tax holiday dan fasilitas super tax deduction.
Nilai tambah lainnya, kata Umar, Indonesia melakukan perbaikan dalam regulasi pemerintah seiring dengan rencana penerbitan Omnibus Law Cipta Kerja dan Omnibus Law Perpajakan, kolaborasi yang konkrit dalam berbagai bidang potensial kerja sama investasi dan produksi bersama. Bahkan, Indonesia membuka peluang akses hingga 93 persen pasar domestik Indonesia, dan jaminan Pemerintah RI untuk memfasilitasi serta memastikan investasi Korsel di Indonesia berjalan aman.
Umar juga mengajak Korsel untuk berinvestasi di pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. SDM yang berkualitas akan mampu menciptakan inovasi. Inovasi akan mendorong produktivitas dan daya saing produk di pasar. Pasar domestik Indonesia yang besar, didukung oleh pengembangan SDM Indonesia yang unggul, dengan melibatkan teknologi dan modal dari Korsel akan menghasilkan kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Acara yang digelar FKI kali ini mengusung tema “Post COVID-19 Economic Cooperation between Indonesia and Korea”. Salah satu tujuan acara adalah untuk membantu Pemerintah Korsel dalam merumuskan kebijakan ekonomi serta memajukan kerja sama bisnis internasional Korsel.
FKI merupakan lembaga non-profit dengan jumlah anggota yang sangat besar dan dipimpin oleh Chang-soo Huh, Chairman GS Holding Corp. Tak kurang dari 25 orang pebisnis dan konglomerat di Korsel hadir pada acara tersebut.