Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Pakar keamanan di Google mengirimkan 1.755 peringatan pada bulan April kepada pengguna yang akunnya menjadi sasaran penyerang yang didukung pemerintah, menyusul kebangkitan kembali dalam upaya peretasan dan phishing terkait wabah Covid-19.
Google mengatakan pada hari Rabu bahwa Threat Analysis Group melihat aktivitas baru dari perusahaan "peretasan" yang banyak berbasis di India, yang telah membuat akun Gmail yang menipu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Hati-Hati Berbelanja Online saat Idulfitri, Penjahat Siber Mengintai
Dilansir dari Reuters (28/5/2020), akun-akun ini sebagian besar menargetkan para pemimpin bisnis di perusahaan jasa keuangan, konsultasi dan kesehatan di berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Slovenia, Kanada, India, Bahrain, Siprus, dan Inggris, kata perusahaan itu.
Google mengatakan pihaknya terus melihat serangan dari peretas pada profesional medis dan kesehatan, termasuk karyawan WHO.
WHO dan organisasi lain, di pusat upaya global untuk mengatasi virus corona, telah mengalami pemboman digital berkelanjutan oleh peretas yang mencari informasi tentang wabah tersebut.
"Sejak Maret, kami telah menghapus lebih dari seribu saluran YouTube yang kami yakini sebagai bagian dari kampanye besar dan perilaku terkoordinasi," pungkas Google.