Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Pakar keamanan di Google mengirim 1.755 peringatan pada April kepada pengguna yang akunnya menjadi sasaran peretasan (hacker) berbentuk phishing terkait corona.
Akun-akun peretas itu sebagian bear menargetkan pemimpin bisnsi di perusahaan jasa keuangan, konsultasi dan kesehatan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Slovenia, Kanada, India, Bahrain, Siprus, dan Inggris.
"Threat Analysis Group kami melihat aktivitas baru dari perusahaan peretasan yang mayoritas berbasis di India, mereka membuat akun gmail yang mengatasnamakan diri sebagai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," jelas Google, dikutip dari Business Today, Jumat (29/5/2020).
Baca Juga: Hadapi Masa Sulit, Investor Tokopedia Kembali Jual Saham Demi Bayar Utang
Baca Juga: Mulai Operasikan Kantor, Google Siapkan Pola Kerja Baru
WHO dan organisasi lain telah mengalami 'pengeboman digital' oleh peretas yang mencari informasi soal wabah tersebut.
Google mengatakan, "sejak Maret, kami telah menghapus lebih dari seribu saluran Youtube yang kami yakini bagian dari kampanye besar dan bergerak di bawah satu komando."