EKBIS.CO, JAKARTA -- Stimulus ekonomi yang diluncurkan secara global tidak banyak menyentuh sektor riil. Vice Chairman and Board of Trustees RFI Foundation, Sayd Farook menekankan pada stimulus ekonomi dengan pencetakan uang dan insentif bagi perusahaan besar.
"Sebanyak 15 triliun dolar AS uang dicetak dalam tiga bulan terakhir, stimulus hanya diberikan pada mereka yang punya capital besar," katanya dalam Webinar KNEKS bekerja sama dengan IAEI dan RFI Foundation, Rabu (3/6).
Ia menyayangkan kurangnya stimulus bagi perusahaan-perusahaan kecil. Sebagian besar uang yang diberikan sebagai insentif hanya dinikmati oleh korporasi bermodal besar karena dianggap lebih berkontribusi signifikan untuk pemulihan ekonomi.
Sementara kelompok dengan akses modal minimal tidak banyak menerima sokongan. Hal ini dinilai bertentangan dengan prinsip ekonomi etis yang seharusnya mengedepankan kemanusiaan.
Partner of Saudi Technology Ventures (STV), Ihsan Jawad menambahkan sistem ekonomi global yang ada saat ini tidak bisa diandalkan untuk mengembangkan ekonomi etis. Sistem ekonomi saat ini sangat menjunjung tinggi pihak yang punya kapital.
"Kita hidup di masa saat semua fokus adalah harus memperbesar kapital, bukan pada manusianya," kata dia.
Keberkahan dari kapital pun dikesampingkan. Sebagai pihak yang akrab dengan pemberian kapital, Ihsan mendirikan perusahaan modal ventura yang fokus pada pemberian modal usaha kecil. Ia menilai sistem ekonomi yang membantu basis pertumbuhan kapital usaha kecil perlu didukung apalagi di masa krisis.