Kamis 04 Jun 2020 00:39 WIB

Bos Baru Mesti Hadapi Pandemi, Gimana Kabar Bisnis Bukalapak?

Bos Baru Mesti Hadapi Pandemi, Gimana Kabar Bisnis Bukalapak?

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bos Baru Mesti Hadapi Pandemi, Gimana Kabar Bisnis Bukalapak?. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Bos Baru Mesti Hadapi Pandemi, Gimana Kabar Bisnis Bukalapak?. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Belum lama menahkodai Bukalapak, Rachmat Kaimuddin sudah mesti mengelola bisnis unicorn itu di tengah krisis akibat pandemi COVID-19. Dengan kepemimpinan baru, bagaimana performa Bukalapak di tengah pandemi ini?

Menurut Rachmat, Bukalapak mencatatkan peningkatan transaksi hingga 20% pada Maret, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Sebagai bisnis, kami cukup ulet, terlebih karena lebih banyak orang beralih belanja secara daring karena kebijakan penjarakan fisik. Namun, ada juga beberapa pedagang yang saat ini berjuang karena permintaan produknya turun," kata Rachmat, seperti dilansir dari KrAsia, Rabu (3/6/2020).

Baca Juga: Startup di 4 Sektor Ini Siap Bertahan di Tengah Kondisi New Normal

Baca Juga: Gojek Dapat Kucuran Dana Baru dari Facebook dan PayPal, GoPay dan PayPal Bakal Terhubung?

Pada awal pandemi, permintaan terhadap produk kesehatan seperti masker, penyanitasi tangan, vitamin, dan minuman herbal meningkat secara signifikan, sedangkan produk fesyen dan kosmetik mengalami penurunan permintaan. Setelah PSBB berlaku, permintaan produk berupa peralatan masak, suku cadang otomotif, serta mainan mengalami pertumbuhan.

Yang tak terduga, transaksi emas daring di Bukalapak meningkat pada kuartal I 2020. "Harga emas mencapai rekor tertinggi dengan kenaikan sekitar 25% tahun ini. Tren ini adalah dampak dari kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi. Pelanggan kini mencari instrumen investasi yang aman seperti emas," jelas Rachmat.

Sementara itu, sepanjang Ramadan tahun ini Bukalapak mengklaim terjadi peningkatan transaksi 10% dibanding tahun lalu; khususnya pada produk di kategori peralatan ibadah, makanan pokok, dan bingkisan hadiah.

Rachmat bilang memperkirakan volume transaksi dan pendapatan akan melampaui tahun lalu. "Saya percaya kami memiliki strategi yang tepat untuk mencapai bisnis yang sustainable. Kami telah mengambil sejumlah langkah efisiensi tahun lalu, seperti restrukturisasi dan kami mulai melihat hasilnya," jelasnya lagi.

Hingga saat ini, Bukalapak mengklaim punya 92 juta pengguna di Tanah Air dan 10 juta mitra penjual, baik daring maupun luring.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement