Ahad 07 Jun 2020 14:42 WIB

Oyo Lakukan Adaptasi Hadapi Pandemi Covid-19

Saat ini, terdapat lebih banyak pemesanan kamar untuk durasi jangka panjang.

Rep: Anastasia AS (swa.co.id)/ Red: Anastasia AS (swa.co.id)
.
.

Pandemi Covid-19 telah menjadi isu global sejak awal tahun 2020 ini, salah satu industri yang terdampak cukup besar adalah industri hospitality.

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar untuk menekan penyebaran virus ini pada akhirnya berimbas pada menurunnya tingkat okupansi secara signifikan, baik untuk pelaku industri berskala besar maupun kecil. Data internal Oyo mencatat, sebelumnya tren pemesanan didominasi penginapan jangka pendek dan menengah dengan rata-rata durasi penginapan 1-3 hari.

Namun, saat ini, terdapat lebih banyak pemesanan kamar yang dilakukan untuk durasi jangka panjang dengan durasi 7-14 hari. Tren ini terjadi karena adanya himbauan untuk melakukan isolasi mandiri setidaknya selama 14 hari.

Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business Oyo Indonesia, mengatakan, secara global pihaknya memastikan sumber pendapatan, baik dari sisi bisnis akomodasi maupun nonakomodasi. “Penyesuaian yang kami lakukan adalah dengan memastikan setiap karyawan tidak kehilangan pekerjaanya dan terus mendukung bisnis mitra agar tetap berjalan di tengah situasi ini,” kata dia.

Beradaptasi merupakan salah satu kunci bagi pelaku industri hospitality untuk bertahan di tengah tekanan ekonomi saat ini. Platform, saat ini berfokus pada strategi jangka panjang dengan menjaga kekuatan finansial dan independensi. Strategi ini dianggap menjadi kunci bagi operasional dan performa bisnis perusahaan.

Disamping penerapan standar operasional berdasarkan protokol kesehatan. Menukil riset yang dilakukan Deloitte, ada 2 langkah yang akan dilakukan oleh pelaku industri hospitality pasca pandemi Covid-19. Kedua langkah tersebut, pertama dengan memperhatikan dampak okupansi dan tingkat pendapatan, sembari membuat rencana mitigasi darurat. Kedua, beradaptasi dan berinovasi terhadap situasi yang berubah.

Lebih jauh, Oyo melihat ada beberapa perubahan dalam pola pelayanan industri hospitality dalam melakukan perjalanan wisata setelah pandemi. Pertama, peran teknologi akan semakin krusial. Salah satu poin pentingnya adalah dengan memberikan rasa aman bagi para pelanggan ketika berpergian, misalnya dengan menciptakan mekanisme pemesanan tanpa kontak fisik.

Kekuatan teknologi cloud dan manajemen data juga dibutuhkan untuk meningkatkan efisensi kerja jarak jauh. Proses check in dan check out juga akan dilakukan melalui proses pemesanan mandiri melalui aplikasi Oyo. Kedua, perjalanan domestik diperkirakan akan tumbuh. Untuk meminimalisir resiko penularan, masyarakat akan menunda perjalanan yang tidak penting atau menghemat pengeluaran.

Hal ini, diprediksi akan melakukan perjalanan domestik dan akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal. Para wisatawan juga diprediksi akan cenderung melakukan perjalanan ke tujuan yang lebih terpencil dan tidak banyak kerumunan orang.

“Memetakan destinasi baru sesuai preferensi wisatawan pasca pandemi menjadi kesempatan bagi pelaku industri pariwisata dan pemerintah setempat untuk mendorong bangkitnya industri ini,” kata dia melanjutkan.

Ketiga, perilaku penghematan dan penerapan kebiasaan baru untuk beradaptas di tengah pandemi Corona membuat wisatawan cenderung memilih melakukan staycation di hotel-hotel budget dengan skala kecil.

Sebagai tambahan, data internal Oyo mencatat performa Hotel Oyo di Indonesia perlahan mulai membaik seiring dengan berbagai inisiatif yang dilakukan baik dari sisi operasional maupun bisnis. Tingkat okupansi yang berada di bawah 20 persen pada April 2020, kini mulai menunjukkan grafik peningkatan sejak Mei 2020, dengan 92 persen pemesanan selama pandemi dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola Oyo seperti aplikasi, web, dan micro market selling Oyo.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement