Senin 08 Jun 2020 12:23 WIB

Kementerian BUMN: Penyegaran Direksi untuk Regenerasi

Pergantian direksi semisal di PGN untuk merevitalisasi struktur organisasi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyampaikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyampaikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan penyegaran pada sejumlah jajaran direksi dan komisaris BUMN. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan perubahan pada tubuh direksi dan komisaris merupakan hal yang biasa dalam organisasi perusahaan.

"Tujuannya agar ada regenerasi melihat tantangan-tantangan ke depan dengan kondisi SDM dan orientasi masing-masing BUMN," ujar Arya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (8/6).

Baca Juga

Arya menyampaikan BUMN-BUMN saat ini mengalami tantangan hebat dengan adanya pandemi covid-19. Perubahan dalam tubuh direksi atau komisaris diharapkan mampu memberikan penyegaran bagi BUMN untuk dapat menghadapi situasi saat ini. Terlebih, lanjut Arya, Menteri BUMN Erick Thohir juga tengah mempersiapkan perubahan pada sistem klaster BUMN.

"Dengan adanya adanya klaster-klaster nantinya akan mengubah pola dan sistem sehingga sudah pasti (pergantian direksi atau komisaris) disesuaikan dengan sistem yang ada," lanjut Arya.

Selain itu, ucap Arya, perubahan pada direksi atau komisaris juga tak lepas dari jadwal rapat umum pemegang saham (RUPS) yang sudah ditentukan.

"Banyak juga BUMN-BUMN yang memang sudah waktu nya untuk RUPS, nanti kalau waktunya RUPS ada agenda pergantian pengurus bisa saja terjadi," kata Arya.

Sebelumnya, Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan perombakan yang terjadi di lingkungan BUMN Karya merupakan langkah untuk regenerasi. Pasalnya, kata Toto, sejumlah CEO senior seperti Bintang Perbowo di Hutama Karya dan Tumiyana di Wijaya Karya telah pensiun.

"Penggantinya rata-rata juga generasi lebih muda (pejabat karir) dari lingkungan BUMN Karya juga," ujar Toto.

Toto menyambut positif peremajaan ini supaya direksi baru cukup punya energi dalam menghadapi tantangan ke depan terkait bisnis pascacovid dan juga beberapa kewajiban utang jatuh tempo BUMN Karya dalam jumlah jumbo yang harus dihadapi dalam waktu dekat ini.

Toto menilai sejumlah pergantian direksi di KAI hingga PGN memiliki arah seperti revitalisasi struktur organisasi perusahaanya sehingga diharapkan darah baru direksi BUMN ini bisa menavigasi BUMN ke depan dengan lebih lincah.

"Poin pentingnya penunjukan pimpinan baru BUMN ini dilakukan dengan semangat pembaruan dan dilakukan dengan cara yang objektif, memperhatikan kapabilitas, dan integritas, serta rekam jejak para kandidat tersebut," ucap Toto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement