EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,92 triliun pada Maret 2020. Pencapaian ini tumbuh 9,44 persen dibandingkan Maret 2019 sebesar Rp 7,23 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pencapaian laba bersih didorong pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp 7,74 triliun pada Maret 2020 atau tumbuh 23,95 persen dibandingkan Maret 2019 sebesar Rp 6,24 triliun.
"Kami berupaya menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dan konsisten memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada pemegang saham," ujarnya saat paparan virtual Bank Mandiri, Senin (8/6).
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19, perseroan fokus melakukan inovasi untuk mengembangan layanan digital. Aplikasi Mandiri Online, salah satu layanan digital unggulan Bank Mandiri, hingga Maret 2020 pengguna aktifnya mencapai lebih dari 3,6 juta pengguna atau tumbuh 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dari jumlah tersebut nilai transaksi sebesar Rp 229,5 triliun. Kami fokus untuk mengantisipasi masa depan, di mana salah satunya adalah mengembangkan solusi perbankan digital seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang cenderung beralih ke channel digital,” ucapnya.
Ke depan, Bank Mandiri sudah mempersiapkan berbagai strategi, baik di segmen wholesale, UMKM maupun untuk menjadi modern digital bank sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kompetisi yang semakin tak berbatas.
"Tahun ini, Bank Mandiri mulai memperkenalkan layanan Online Onboarding. Lewat layanan ini, masyarakat tidak perlu ke kantor cabang atau mengunduh aplikasi untuk membuka rekening, tetapi cukup mengakses link join.bankmandiri.co.id melalui ponsel atau melakukan scan QR," jelasnya.
Sedangkan layanan Mandiri Online, kini telah menjadi platform e-channel utama yang memiliki layanan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah ritel, seperti transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, token PLN, pembukaan rekening deposito, informasi transaksi kartu kredit, dan lainnya.