EKBIS.CO, JAYAPURA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat mengharapkan aksi Kookmin bank yang siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin dapat memberikan dampak baik terhadap kinerja perbankan serta perekonomian termasuk di Bumi Cenderawasih.
Kepala OJK Papua dan Papua Barat Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak mengatakan hal ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan juga masyarakat kepada Bank Bukopin khususnya dan perbankan pada umumnya.
"Apalagi Kookmin Bank yang kini tercatat sebagai peringkat 10 besar bank di Asia dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 4.675 triliun," katanya. Menurut Adolf, total aset sebesar Rp 4.675 triliun ini akan memperkuat permodalan bank, mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
"Kookmin Bank kini telah menyediakan sejumlah dana di escrow account (rekening bersama) untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin," ujarnya.
Sebelumnya, KB Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) yang dilaksanakan pada Juni-Juli 2018.
KB Kookmin Bank menjadi "standby buyer" setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 29 Juni 2018, di mana dalam proses tersebut, KB Kookmin Bank meraih dana sebesar Rp1,46 triliun dan bank asal Korea Selatan tersebut menguasai 22 persen saham Bank Bukopin.
OJK secara khusus merilis pernyataan pers atas proses rights issue tersebut dan menyatakan bahwa tahapan proses "right issue" tersebut akan berdampak positif dalam memperkuat permodalan dan mendukung perkembangan bisnis Bank Bukopin, serta mengindikasikan masih tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap perbankan di Indonesia.