Selasa 16 Jun 2020 23:10 WIB

WhatsApp Kini Uji Coba Perbankan Digital

Pasca-Investasi ke Platform Orang Terkaya Asia, WhatsApp Kini Uji Coba Bank Digital

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pasca-Investasi ke Platform Orang Terkaya Asia, WhatsApp Kini Uji Coba Perbankan Digital di . . . .. (FOTO: GettyImage)
Pasca-Investasi ke Platform Orang Terkaya Asia, WhatsApp Kini Uji Coba Perbankan Digital di . . . .. (FOTO: GettyImage)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

WhatsApp mendapat peluang kerja sama dengan bank-bank lokal India demi memperluas layanan perbankan digital di tengah pandemi COVID-19.

Telebih, WhatsApp memang tengah berupaya mendorong perluasan produk pembayaran digital di negara tersebut; terbukti dari investasinya ke perusahaan orang terkaya di India, Jio Platforms beberapa waktu lalu.

"Bank mencatatkan peningkatan penggunaan perbankan WhatsApp. ICICI Bank mengklaim ada satu juta pengguna yang mengajukan layanan 'WhatsApp Banking', Kotak Mahindra Bank mengaku menangani 1,5 juta pesan bulanan di platform itu," lapor Economic Timesi, dilansir dari KrAsia, Selasa (16/6/2020).

Baca Juga: Waduh, Matikan Centang Biru di WhatsApp Termasuk Perbuatan Tercela! Itu Kata Ustad . . . .

Baca Juga: Cara Aktifkan Two Step Authentication di WhatsApp

WhatsApp mengintegrasikan Application Programming Interface (API) dengan pemberi pinjaman India, seperti HDFC Bank, Bank Kotak Mahindra, Axis Bank, dan ICICI Bank. Pelanggan bisa mengirim pesan ke nomor telepon bank masing-masing guna mengecek informasi saldo, penyataan kartu kredit, syarat pembukaan rekening baru, dan sebagainya.

Kepala Saluran Digital dan Kemitraan di ICICI Bank, Bijith Bhaskar menyebut, "kami telah menambah sejumlah fitur baru seperti fasilitas pembukaan rekening tabungan instan, akses surat kabat mitra dalam bentuk pdf, memuat toko-toko penting terdekat, dan moratorium pinjaman layanan ini."

Perlu dicatat, otoritas India seperti Dewan Pembayaran Nasional India dan Reserve Bank of India belum memberi lampu hijau kepada WhatsApp Pay kepada 400 juta penggunanya di India. Namun, mereka memiliki lisensi menguji coba fitur pembayaran terhadap 1 juta pengguna.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement