EKBIS.CO, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 mengubah tatanan masyarakat dunia. Hampir semua negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Perubahan tersebut tentu juga berdampak luas di banyak sektor termasuk pariwisata maupun hiburan.
Melihat adanya kebutuhan untuk mengelola jumlah pengunjung tempat wisata, Goers sebagai platform penyedia tiket secara daring menawarkan solusi manajemen kunjungan (visitation management system) untuk mengontrol serta memonitor jumlah pengunjung yang datang secara real-time menggunakan platform digital. Solusi manajemen kunjungan adalah online dan onsite registrasi, reservasi, e-ticketing dan booking secara digital, agar pemilik atau pengelola venue dapat mengelola antrean dan jumlah pengunjung yang akan hadir.
Sammy Ramadhan, selaku founder sekaligus CEO Goers menyatakan, teknologi yang dikembangkan mendukung tatanan kehidupan baru atau new normal di masa mendatang. "Pengunjung dapat registrasi secara daring di channel mitra yang kami kelola sebelum datang ke sebuah lokasi, baik itu tempat wisata, event, MICE, bahkan konser musik harapannya kami dapat memberikan rasa aman kepada pelaku usaha di bidang hiburan dan pariwisata serta pengunjung sekaligus,” ujar Sammy dalam siaran persnya, Selasa (16/6).
Data pengunjung akan tercatat di sistem yang terintegrasi dan memudahkan pihak pemerintah serta pelaku usaha untuk memantau dan melacak dengan cepat jika terjadi potensi penularan.
Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Cucu Kurnia menyatakan ia sangat mengapresiasi dukungan Goers bagi pelaku usaha dan pemerintah terutama dalam hal penggunaan solusi digital ini, harapannya penumpukan antrean pengunjung dan over capacity dapat dihindari. "Tentunya keamanan, keselamatan dan kesehatan warga DKI lebih kami utamakan dengan tetap
memberlakukan protokol kesehatan yang berlaku,” ujarnya.
Solusi teknologi yang diinvest oleh MDI Venture (unit bisnis investasi dari Telkom Indoneisa) dan Mahaka Media ini telah diadopsi oleh Ancol Taman Impian. Pihak pengelola Ancol hanya akan menjual tiket secara daring dan meniadakan pembelian offline atau on the spot di gerbang utama maupun unit rekreasinya sebagai langkah mendukung Pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami berharap dengan menggandeng Goers sebagai mitra teknologi, dapat memberlakukan protokol PSBB Transisi & New Normal, sehingga kami bisa melayani pengunjung dengan aman dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan misi yang sedang kami jalankan yaitu Senang Selamat Bareng Bareng (SBBB), yaitu memberikan pengalaman rekreasi yang menyenangkan
sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung yang ingin berwisata ke Ancol,” ujar VP Digital Marketing Taman Impian Jaya Ancol Ari Kurniawan.
Teknologi menjadi sebuah solusi untuk mengatur dan memonitor jumlah pengunjung untuk datang ke sebuah destinasi atau taman rekreasi sesuai dengan protokol restarting tourism dari UNWTO (World Tourism Organization). Disneyland Shanghai misalnya, kapasitas per hari diturunkan menjadi 30 persen, dan semua pengujung hanya dapat membeli tiket masuk secara online dan berbelanja di lokasi dengan touchless payment. Di Singapura, Thailand dan China, setiap
penduduk wajib untuk registrasi secara daring jika hendak bepergian keluar rumah.