EKBIS.CO, HONG KONG -- Peritel online terbesar kedua di China, JD.com, mengumpulkan hampir 4 miliar dolar AS setelah melakukan IPO di Bursa Efek Hong Kong pada hari Kamis (18/6). Sahamnya melonjak lebih dari 5 persen setelah listing, menandai penjualan saham terbesar kedua tahun ini.
Dilansir BBC, Kamis, langkah ini dilakukan ketika tekanan tumbuh di AS pada perusahaan-perusahaan China di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua ekonomi. Beberapa perusahaan lain yang berbasis di China sekarang sedang mempersiapkan listing serupa di Hong Kong.
IPO ini bertepatan dengan acara penjualan online tahunan terbesar JD.com dan menjadi populer setelah debut raksasa game Hong Kong yang terdaftar di Nasdaq, NetEase.
Dalam sebuah wawancara dengan Asia Business Report pada hari Kamis, Ling Chenkai, Wakil Presiden JD Retail mengatakan listing ini adalah hal besar bagi JD karena dapat membantu mempromosikan merek di wilayah China Besar.
"Ini juga dapat membantu para investor China dan investor Asia untuk memahami JD dengan lebih baik dan lebih jelas yang dapat membantu kita untuk mendapatkan kepercayaan dari para investor dan pelanggan itu," kata Chenkai.
IPO JD.com adalah yang terbesar kedua tahun 2020, setelah Beijing-Shanghai High Speed Railway mengumpulkan 4,3 miliar dolar AS pada Januari. November lalu, Alibaba, yang terdaftar di bursa New York, menjadi yang pertama dari perusahaan China yang diperdagangkan di AS untuk debut di Hong Kong dengan daftar sekunder 13 miliar dolar AS.