Kamis 18 Jun 2020 18:45 WIB

Kementan Dorong Indramayu Tingkatkan Luas Tanam Padi

Penambahan luas tanam padi guna menjamin ketersediaan beras

Red: Gita Amanda
Lahan pertanian yang terkena banjir rob di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu.
Foto: Kementan
Lahan pertanian yang terkena banjir rob di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu.

EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong daerah meningkatkan luas tambah tanam padi guna menjamin ketersediaan beras, utamanya agar pascapandemi virus corona (Covid-19) tidak terjadi defisit beras atau krisis pangan. Indramayu sebagai sentra produksi padi terbesar di Indonesia turut mendapat perhatian serius dari Kementan dengan memberikan bantuan benih, alat mesin pertanian seperti traktor dan pompa air, asuransi pertanian dan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga percepatan olah tanah dan tanam tercapai.

“Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mewanti-wanti ancaman kekeringan dari FAO sehingga potensi krisis pangan cukup besar. Maka dari itu, kami hari ini terjun ke lapangan respons cepat banjir rob yang melanda lahan pertanian 1.500 hektare agar segera bisa ditanami padi," demikian dikatakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, saat meninjau lahan pertanian yang terkena banjir rob di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Kamis (18/6).

Baca Juga

Suwandi menyebutkan dalam mengatasi langsung lahan yang terkena banjir rob agar cepat ditanami padi yakni Kementan memberikan bantuan benih padi varietas yang tahan salinitas seluas 1.500 hektar dan akan diusahakan bantuan pupuk. Selain itu, Suwandi meminta pihak Dinas Pertanian Indramayu agar mengajukan permohonan pembuatan tanggul pintu air irigasi sehingga jika terjadi banjir rob ke depan tidak masuk ke lahan pertanian.

"Jadi kita respons cepat jangan sampai ada lahan pertanian yang tidak tertanami. Kami siap memberikan bantuan kepada petani. Ini sesuai komitmen Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, jangan biarkan masalah," sebutnya.

photo
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, saat meninjau lahan pertanian yang terkena banjir rob di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Kamis (18/6). - (kementan)

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Indramayu, Takmid mengungkapkan optimistis dapat meningkatkan luas tambah tanam Juni hingga September 2020. Luas tanam padi oktober 2018-Mei 2019 seluas 203.091 hektare sementara Oktober 2019-2020 seluas 201.953 hektare. Kekurangan luas tanam dibanding 2019 ini dapat dipenuhi dengan mendongkrak luas tanam di bulan Juni 2020.

Adapun Dinas Pertanian Indramayu menargetkan luas tanam padi bulan Juni 2020 ini sebesar 37.120 hektare, sementara Kementan memberikan target luas tanam padi sebesar 46.373 hektare. Dengan produktivitas padi 7,3 ton per hektare, maka diperoleh gabah kering panen 338.523 ton.

"Realisasi tanam padi Kabupaten Indramayu per tanggal 20 Juni 2020 seluas 20.017 hektare. Target luas tanam sampai 46.373 hektare pun kami optimistis bisa," ujar Takmid.

Takmid menjelaskan pihaknya optimistis meningkatkan luas tanam padi Juni-September 2020 karena masif melakukan percepatan olah dan tanam, ketersediaan air masih cukup, kesiapan sarana seperti traktor tersedia, pompa air tersedia sehingga terjadi kekeringan tidak kesulitan air.

"Selain itu, bantuan benih dari Kementan pun turun tepat waktu sehingga siap digunakan petani saat mau tanam," tuturnya.

Perlu diketahui, banjir rob di Indramayu ini melanda lahan pertanian seluas 1.500 hektare. Berdampak pada lahan pertanian di enam desa yakni Desa ilir, Eretan Wetan, Eretan Kulon, Kerta Winangun, Bulak, Parean Girang di Kecamatan Kandanghaur.

Korporasi petani

Takmid menyebutkan Dinas Pertanian Indramayu menyambut baik program Kementan yakni mengembangkan korporasi petani sehingga kegiatan pertanian dalam lebih maju, mandiri dan modern. Korporasi petani dengan fokus utamanya komoditas padi dan pengembangan komoditas penunjangnya yakni jagung, ternak dan komoditas hortikultura di antaranya sayuran dan semangka.

"Pembentukan korporasi ini berada di tiga kecamatan yakni Lelea, Trisi dan Cikedung yang mencakup 27 desa. Korporasi petani mengoptimalkan gabungan kelompok tani (gapoktan). Satu desa satu korporasi dengan konsentrasi yang berbeda-beda, dimana ada korporasi beras, korporasi benih dan ada korporasi yang mengelola unit pengelola jasa alsintan," ucapnya.

Menurut Takmid, dengan pembentukan korporasi petani ini maka dapat menjadi solusi juga bagi petani terkait harga padi saat musim panen. Artinya, hadirnya korporasi petani memberikan atau menjamin harga gabah yang menguntungkan petani.

"Melalui model korporasi, petani menghasilkan beras dengan kuantitas dibutuhkan banyak dengan kualitas yang seragam dan kontinuitas. Karena dalam satu kawasan, secara agroklimat dan agrosistem akan seragam. Untuk kemudian berkembang keberlanjutan komoditas di daerah tersebut," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement